Bisnis.com, JAKARTA – PT Budi Starch & Sweetener Tbk. (BUDI) mencatatkan laba sebesar Rp61,22 miliar naik pada 2019, naik 27,38 persen dibandingkan dengan 2018.
Pertumbuhan laba bersih membuat laba per saham juga naik menjadi Rp13,61 dari posisi sebelumnya Rp10,68.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan, perolehan laba bersih ditopang kenaikan pendapatan dan efisiensi beban-beban sepanjang 2019.
Tahun lalu, total pendapatan BUDI mencapai Rp3,00 triliun, naik 13,45 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp2,64 triliun.
Segmen penjualan lokal menyumbang mayoritas penjualan sebanyak Rp2,92 triliun, naik dari posisi tahun 2018 yang mencapai Rp2,58 triliun.
Sementara itu, untuk segmen penjualan ekspor produsen tepung beras merk Rose Brand itu berkontribusi Rp74,68 miliar sedangkan tahun sebelumnya Rp63,27 miliar.
Selain itu, penjualan kepada pihak ketiga tercatat Rp433,32 miliar dengan mayoritas produknya adalah sweeteners Rp401,19 miliar.
Beban pokok penjualan perseroan tercatat sebesar Rp2,62 triliun naik dari posisi sebelumnya Rp2,29 triliun. Adapun total beban usaha mengalami penurunan 4,52 persen ke posisi Rp149,09 miliar. BUDI juga mendapatkan tambahan pemasukan dari pos penghasilan komprehensif lain Rp17,30 miliar.
Total liabilitas BUDI tercatat sebesar Rp1,71 triliun, liabilitas jangka pendek sebesar Rp1,13 triliun. Adapun liabilitas jangka panjang mencapai Rp580,76 miliar.
Total aset BUDI mencapai Rp2,99 triliun dengan aset lancar sebesar Rp1,14 triliun dan aset tidak lancar Rp1,85 triliun. Sepanjang 2019, perseroan menghabiskan Rp41,13 miliar untuk belanja modal turun 76,76 persen. Dengan begitu, kas dan setara kas akhir periode mencapai Rp24,20 miliar.