Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71 persen atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini, Rabu (15/4/2020).
Indeks sebetulnya sempat menghijau saat pembukaan perdagangan. Namun, menjelang pukul 10.00 WIB, IHSG berbalik tertekan ke zona merah. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 4.605,05 - 4.747,72.
Terpantau 131 saham menguat, 277 saham melemah, dan 130 saham sama seperti perdagangan sebelumnya. Nilai transaksi mencapai Rp7,03 triliun dengan volume 597.206 kali transaksi.
Kapitalisasi pasar mencapai Rp5.373,59 triliun. Investor asing mencatatkan net sell Rp379,01 miliar, sehingga total net sell sepanjang 2020 membesar hingga Rp13,15 triliun.
Saham BBRI menjadi ekuitas paling banyak dilepas investor asing dengan catatan net sell Rp277 miliar. Adapun, sejumlah saham penekan utama indeks ialah BBRI -4,83 persen, BBCA -0,54 persen, ASII -3,54 persen, BMRI -3,72 persen, PGAS -6,67 persen, dan TLKM -4,01 persen.
Sebelumnya, pada Selasa (14/4/2020) indeks ditutup menguat 1,79 persen atau 82,59 poin menjadi 4.706,49. Sepanjang perdagangan indeks bergerak di rentang 4.624,2 - 4.706,49. Artinya, IHSG ditutup saat puncak rebound.
Baca Juga
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menilai pasar bergerak volatil pada sesi Rabu (15/4/2020). Saham-saham penggerak IHSG ditutup melemah signifikan.
Saham BBRI misalnya, terkoreksi hingga 4,8 persen. Hal itu sejalan dengan perkiraan risiko kredit bisa meningkat hingga 11 persen akibat penyebaran pandemi COVID-19.
“Saat ini pasar memang cenderung sangat cepat dalam merespons setiap berita yang dikeluarkan, sehingga pergerakannya menjadi sangat sulit untuk diproyeksikan,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (15/4/2020).
Terkait dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, Frankie menilai positif langkah yang ditempuh oleh bank sentral. Menurutnya, hal itu bertujuan mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional.
“Menurut saya ini adalah langkah stimulasi yang baik untuk mendukung pasar. Sebenarnya, kalau kita lihat pasar dan emiten perbankan yang kemarin naik tinggi sebenarnya menandakan respons yang cukup baik, tetapi kemudian terjadi profit taking pada perdagangan hari ini,” jelasnya.
Seperti diketahui, Bank Indonesia baru saja menggelar rapat dewan gubernur (RDG) pada 13 April 2020—14 April 2020. Hasilnya, bank sentral masih mempertahankan suku bunga acuan, 7-day (Reverse) Repo Rate, pada level 4,5 persen.
BI juga masih mempertahankan suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility masing-masing sebesar 3,75 persen dan 5,25 persen. Sebagai gantinya, bank sentral lebih memilih fokus kepada peningkatan quantitative easing (QE) dengan sejumlah kebijakan yang mulai berlaku pada 1 Mei 2020.
Sejak awal 2020, QE yang digelontorkan mencapai Rp300 triliun. QE menjadi cara bank sentral untuk memacu ketersediaan likuiditas guna merangsang ekonomi.
Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71 persen atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini.
Pergerakan IHSG merosot 1,75 persen atau 82,28 poin ke level 4.624,21 menjelang penutupan perdagangan hari ini.
Indeks harga saham gabungan terpantau melemah 0,89 persen atau 42,13 poin ke level 4.664,36 pada awal perdagangan sesi II.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 4.664,15 - 4.747,72.
Indeks harga saham gabungan terpantau melemah 0,74 persen atau 34,67 poin ke level 4.671,82 pada akhir perdagangan sesi I.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 4.670,91-4.747,72.
Indeks harga saham gabungan terpantau berbalik melemah 0,17 persen atau 7,91 poin ke level 4.698,58.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 4.686,42-4.747,72.
Indeks harga saham gabungan terpantau menguat 0,75 persen atau 25,02 poin k elevel 4.742,41 pada awal perdagangan hari ini.