Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maxim Group Rekomendasikan 'Jual' untuk Saham Apple

Apple akan mengalami penurunan baik dalam jumlah unit penjualan maupun rata-rata harga jual untuk produk ponselnya yakni iPhone sehingga berpotensi membuat harga sahamnya melemah.
Siluet karyawan yang menggunakan masker di depan logo Apple Inc. yang ditutup sementara karena corona virus di Ginza Tokyo, Jepang, Minggu (15/3/2020). Bloomberg/ Toru Hanai
Siluet karyawan yang menggunakan masker di depan logo Apple Inc. yang ditutup sementara karena corona virus di Ginza Tokyo, Jepang, Minggu (15/3/2020). Bloomberg/ Toru Hanai
Bisnis.com, JAKARTA— Maxim Group menurunkan rekomendasi rating saham Apple Inc. ini menjadi 'jual' dari rekomendasi sebelumnya yakni "tahan", penurunan rating menjadi hal yang langka dialami oleh saham perusahaan teknologi ini.
 
Analis Maxim Group Nehal Chokshi mengatakan berdasarkan hasil survey kepemilikan, Apple akan mengalami penurunan baik dalam jumlah unit penjualan maupun rata-rata harga jual untuk produk ponselnya yakni iPhone. Hal tersebut berpotensi membuat harga sahamnya melemah.
 
“Kami memprediksi pendapatan Apple dari iPhone akan turun 14 persen pada kuartal kedua tahun ini dan 6 persen secara keseluruhan hingga akhir tahun 2020,” ujarnya seperti dilansir dari Bloomberg, Sabtu (11/4/2020).
 
Maxim sendiri menetapkan target harga per saham Apple pada level US$190. Angka ini jauh di bawah level penutupan Apple pada perdagangan Rabu (8/4/2020) yang parkir pada level US$264,47 per saham. 
 
Pun, rekomendasi ini bukan yang pertama kalinya. Maxim menjadi firma keenam yang memberikan rating 'jual', sementara 27 anggota konsensus lain masih merekomendasikan “beli” dan 15 lainnya memberikan rating “tahan” untuk saham produsen iPhone ini.
 
Pemberian rating 'jual' bagi saham Apple merupakan hal yang jarang terjadi, kendati Apple telah mengalami beberapa kali pelemahan sepanjang tahun ini. Rata-rata target harga untuk saham Apple saat ini adalah US$255, lebih rendah 4% dibandingkan levelnya saat ini.
 
Kewaspadaan akan nasib penjualan iPhone juga merupakan anomali di Wall Street. Awal pekan ini, Hon Hai Precision Industry Co., yang merupakan perakit sebagian besar produk iPhone dan iPad, melaporkan pendapatan yang melampaui ekspektasi, yang seharusnya menjadi indikasi bahwa permintaan akan iPhone 11 masih tinggi. 
 
Hasil terbaru Apple juga menunjukkan permintaan yang kuat, di samping optimisme yang baik untuk tahun 2020. Apalagi perusahaan yang berbasis di Cupertino, California tersebut digadang-gadang bakal merilis produk versi 5G.
 
Pekan lalu, BofA menulis bahwa saham Apple masih memiliki ruang signifikan untuk naik, mengingat potensi siklus produk berikutnya. 
 
Sebagai ilustrasi, pada 2019 lalu hampir 55% dari total pendapatan Apple berasal dari iPhone. Sementara mengacu pada Bloomberg MODL, Apple diperkirakan akan mengapalkan 190,1 juta iPhone sepanjang 2020, dengan harga jual rata-rata US$750,71. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper