Bisnis.com,JAKARTA— Indeks harga saham gabungan mampu mendarat di zona hijau pada sesi perdagangan, Senin (6/4/2020), meski investor asing tercatat membukukan net sell Rp489,60 miliar.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, Indeks harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan tren bullish dengan menguat 188,398 poin atau 4,07 persen ke level 4.811,827 pada sesi perdagangan, Senin (6/4/2020). Dalam sepekan terakhir, indeks telah menguat 9,00 persen. Total nilai transaksi tercatat senilai Rp7,54 triliun. Sebanyak 287 saham menguat, 131 melemah, dan 135 stagnan.
Investor asing membukukan net sell atau jual bersih senilai Rp489,60 miliar sepanjang perdagangan, Senin (6/4/2020). Sepanjang sesi perdagangan, total nilai transaksi jual asing tercatat senilai Rp2,6 triliun.
Namun, aksi jual investor asing mendapat perlawanan dari investor domestik. Sepanjang perdagangan Senin (6/4/2020), nilai transaksi beli investor domestik senilai Rp5,4 triliun.
Saham perbankan pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memimpin daftar net sell asing senilai Rp134,6 miliar. Sebaliknya, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) paling diburu asing sepanjang sesi perdagangan dengan total nilai net buy senilai Rp153,3 miliar.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan optimisme pasar domestik didorong adanya data penurunan tingkat penyebaran COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Hal itu menurutnya mendorong para pelaku pasar domestik untuk masuk ke pasar.
“Saat ini investor domestik juga sudah memiliki daya beli yang tidak kalah dibandingkan dengan dana asing. Dapat terlihat dari transaksi hari ini meskipun asing masih mencatatkan net sell tetapi investor domestik masih membeli emiten dengan valuasi yang murah sehingga mengangkat kenaikan IHSG,” paparnya kepada Bisnis, Senin (6/4/2020).
Selain penurunan penyebaran COVID-19, rankie menyebut sentimen lain yang mendorong laju IHSG yakni kesepakatan antara Arab Saudi dan Rusia. Faktor itu sempat membuat harga minyak kembali naik meskipun pagi ini kembali terkoreksi.
“Menjadi sentimen yang positif bagi emiten minyak dan tambang batubara di Indonesia,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso mengatakan dalam beberapa pekan sebelumnya hampir semua negara mengalami penurunan harga saham. Kondisi itu tidak terkecuali terjadi pada IHSG yang terkoreksi 26 persen secara year to date hingga perdagangan akhir pekan lalu.
Namun, Wimboh menyebut sudah ada tanda-tanda relatif menggembirakan dalam beberapa hari terakhir. Menurutnya, kinerja indeks di seluruh dunia mulai membaik.
“Ini adalah tanda-tanda sudah mulai akan rebound,” jelasnya dalam jumpa pers secara virtual pada, Minggu (5/4/2020).