Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menutup Akhir Pekan, IHSG Kembali Menguat 2,02 Persen

Stimulus fiskal dan moneter yang dikucurkan pemerintah dalam rangka menangani penyebaran virus corona dinilai menjadi salah satu pendorong penguatan indeks.
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan tren penguatan setelah menutup perdagangan Jumat (3/4/2020) dengan parkir di zona hijau. IHSG ditutup dengan penguatan 2,02 persen ke posisi 4.623,42.

Pada perdagangan hari ini, IHSG dibuka pada level 4.531,68 dan terus menanjak sepanjang perdagangan. IHSG bergerak pada rentang 4.531,81—4.623,42 sebelum akhirnya parkir di level 4.623,42.

Tercatat,  257 saham menguat, 142 saham turun, dan 135 saham stagnan. Adapun total nilai transaksi di seluruh pasar mencapai Rp6,62 triliun, naik tipis dibanding perdagangan Kamis (2/4/2020) yang mencapai Rp6,61 triliun. 

Investor asing masih tercatat melakukan aksi jual bersih, tapi jauh menyusut dibandingkan perdagangan sebelumnya. Di seluruh pasar, net sell tercatat Rp16,51 miliar.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) masih menjadi sasaran aksi jual investor asing. Hingga penutupan pasar, net sell BBRI mencapai Rp152,32 miliar.

Sebaliknya, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang sebelumnya ikut dilego, pada perdagangan hari ini malah diborong oleh para investor asing. BBCA mencetak net buy senilai Rp111,91 miliar.

Selain BBCA, investor juga mencatatkan net sell untuk saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) sebesar Rp97,39 miliar dan saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) tbk. (TLKM) sebesar Rp14,03 miliar.

Sementara itu bursa lainnya di dunia kembali bergerak variatif. Indeks Nikkei menjadi satu-satunya yang menemani IHSG melenggang ke zona hijau dengan naik tipis 1,47 poin atau 0,01 persen. Sementara itu indeks Topix memerah setelah turun 4,74 poin atau 0,36 persen.

Bursa Asia lainnya kompak parkir di zona merah yakni indeks Hang Seng Hongkong (0,19 persen), indeks Shanghai Composite (0,60 persen) dan indeks Strait Times Singapura (2,69 persen).

Adapun pada perdagangan sebelumnya, bursa Amerika Serikat menutup perdagangan di zona hijau. Indeks Dow Jones menguat 2,24 persen, indeks S&P menguat 2,28 persen dan Nasdaq menguat 1,72 persen.

Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini di luar perkiraan. Awalnya, indeks diprediksi akan kembali tertekan karena banyak data ekonomi AS yang tak sesuai harapan.

“Ditambah penyebaran corona di Amerika juga semakin tinggi bahkan ada statement yang bilang jumlah kasusnya akan mencapai 200.000 orang lebih,” katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (2/4/2020).

Analis PT Kresna Securities Etta Rusdiana Putra menilai stimulus fiskal dan moneter yang dilakukan pemerintah Indonesia serta koordinasi kebijakan secara global menjadi katalis positif untuk pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini.

Selain itu, tambah Etta, langkah pemerintah untuk menahan laju penyebaran virus Covid-19 diapresiasi pasar, meskipun volatilitas masih akan menjadi bagian dari pergerakan pasar selama beberapa waktu ke depan.

“Volatilitas mulai menurun, tapi pasar masih dalam tahap awal recovery,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (3/4/2020).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper