Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama, Jumat (3/4/2020), berhasil bertahan di zona hijau didukung dengan laju saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps yang menjadi sasaran beli investor asing. Namun, rupiah gagal bertahan di zona hijau.
IHSG parkir di level 4.577,793, naik 1,02 persen atai 46,108 poin. Padahal, pada pembukaan perdagangan, Indeks terpantau menguat 1,16 persen menjadi 4.584. Lebih lanjut, pada pertengahan perdagangan, IHSG sempat meroket ke level 4.594,55.
Adapun, hingga penutupan perdagangan sesi pertama sebanyak 242 saham menguat, 130 saham terkoreksi, dan sebanyak 114 saham stagnan. Total kapitalisasi indeks senilai Rp5.305,166 triliun.
Investor tampak asing terpantau tengah memburu emiten big caps, dengan saham PT Bank Mandiri (persero) Tbk. (BMRI) memimpin, senilai Rp47 miliar yang kemudian diikuti oleh saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) dengan nilai foreign buy sebesar Rp18,1 miliar.
Total net buy atau beli bersih investor asing hingga akhir perdagangan sesi pertama Jumat (3/4/2020) senilai Rp49,94 triliun.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menilai kenaikan IHSG terkerek oleh saham-saham emiten perbankan yang sudah menjadi sangat murah seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang berhasil terapresiasi 2,6 persen ke level Rp3.950 per saham.
Selain itu, kenaikan harga minyak sebesar 24 persen pada perdagangan sebelumnya juga ikut menyumbangkan kenaikan pada saham emiten seperti PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dan PT Elnusa Tbk. (ELSA). Kedua saham tersebut berhasil naik masing-masing 10,19 persen dan 9,94 persen.
“Ditambah Lagi karena banyak emiten yang berbasis komoditas substitute item untuk minyak seperti batubara dan sawit seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), dan PT PP London sumatra Indonesia Tbk (LSIP) juga ikut menopang kenaikan IHSG pada sesi pertama hari ini,” ujar Frankie kepada Bisnis, Jumat (3/4/2020).
Dia memprediksi pada penutupan perdagangan hari ini IHSG dapat mempertahankan penguatannya, walaupun masih akan bergerak siku keluang alias zig-zag. Dia memprediksi IHSG bergerak di kisaran 4.540-4.570.
Sementara itu, nilai tukar rupiah gagal mempertahankan penguatannya dan menutup perdagangan sesi pertama hari ini di zona merah. Rupiah parkir di level Rp16.505, turun tipis 0,06 persen atau 10 poin. Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau sempat menguat 50 poin atau 0,3 persen ke level Rp16.445 per dolar AS pada awal perdagangan hari ini.
Adapun, kinerja rupiah tersebut sejalan dengan mayoritas mata uang Asia lainnya yang juga melemah di hadapan dolar AS. Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak menguat tipis 0,05 persen ke level 100,234.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi pada perdagangan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp16.470 per dolar AS hingga Rp16.700 per dolar AS.