Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Makin Anjlok ke 4.024,58, Hanya 37 Saham yang Menguat

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.14 WIB IHSG terpantau anjlok 4,06 persen atau 170,36 poin ke level 4.024,58.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan di zona merah pada perdagangan pagi ini, Senin (23/3/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.14 WIB IHSG terpantau anjlok 4,06 persen atau 170,36 poin ke level 4.024,58.

Adapun pada perdagangan Jumat (20/3), IHSG ditutup menguat 2,18 persen atau 89,52 poin ke level 4.194,94. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG telah bergerak pada kisaran 4.018,21-4.194,94.

Seluruh 9 sektor pada indeks bergerak di wilayah negatif, dengan sektor barang konsumsi mencatat pelemahan terbesar hingga 5,59 persen, disusul sektor aneka industri yang melemah 5,48 persen.

Dari 686 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 37 saham di antaranya menguat, 189 saham melemah, dan 460 saham lainnya stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (UNVR) dan PT Telekomunikasi Indonesia yang masing-masing melemah 5 69 persen dan 6,60 persen menjadi penekan utama IHSG pada perdagangan pagi ini.

Tim Riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak kembali melemah pada perdagangan hari ini di tengah belum redanya kepanikan pasar terhadap wabah virus corona (Covid-19).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun bergantung pada cara penanganan Covid-19, baik di dalam negeri maupun seluruh dunia.

Menteri Keuangan bersama dengan Kementerian Keuangan telah membuat beberapa skenario terkait durasi Covid-19 dan kemungkinan terjadinya lockdown. Sri Mulyani memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini masih bisa tumbuh 4 persen dengan skenario moderat.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa hanya tumbuh 2,5 persen bahkan 0 persen jika durasi Covid-19 lebih dari 3 sampai 6 bulan terutama jika penanganan bencana Covid-19 dengan cara lockdown.

Samuel Sekuritas mengatakan pergerakan IHSG kali ini juga dipengaruhi oleh bursa saham AS yang kembali ditutup melemah Jumat pekan lalu (20/3/2020). Dow Jones terkoreksi sebesar 4,55 persen, indeks S&P 500 turun 4,34 persen, sedangkan Nasdaq ditutup negatif 3,79 persen.

“Kami perkirakan IHSG akan kembali terkoreksi mengikuti melemahnya bursa saham AS dan regional,” ungkap tim riset Samuel Sekuritas, Senin (23/3/2020).

Sementara itu, mayoritas bursa saham lainnya di Asia juga melemah. Indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China melemah masing-masing 2,12 persen dan 2,43 persen, sedangkan indeks Hang Seng melemah 4,16 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper