Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Minyak Mentah Murah, Panca Budi (PBID) Kedatangan Berkah

Minyak dan gas menjadi komponen utama perusahaan dalam memproduksi plastik.
Ria Theresia Situmorang
Ria Theresia Situmorang - Bisnis.com 23 Maret 2020  |  00:06 WIB
Minyak Mentah Murah, Panca Budi (PBID) Kedatangan Berkah
Direktur Utama PT Panca Budi Idaman Tbk. Djonny Taslim (tengah) berbincang dengan Direktur Vicky Taslim (kanan) dan Direktur Tan Hendra usai paparan kinerja di Jakarta, Senin (27/5/2019). - Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Tekanan nilai tukar dolar Amerika Serikat yang melonjak mendekati Rp16.000 belum berdampak signifikan bagi produsen plastik. Pasalnya saat yang sama, harga minyak bumi sebagai bahan baku turum taja,.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar Rupiah ditutup melemah 47 poin atau 0,30 persen di level Rp15.960 per dolar AS pada penutupan pasar Jumat (20/3/2020). Meski demikian, pada pasar spot Rupiah bergerak di level Rp15.950 – Rp16.225 per dolar AS.


Direktur PT Panca Budi Idaman (PBID) Lukman Hakim menyampaikan meskipun nilai tukar rupiah melemah, namun sensitifitas kurs masih bisa ditanggulangi dengan penurunan harga bahan baku. 

"[Harga jual plastik] masih normal karena bahan baku turun walaupun kurs naik ke Rp16.000," ujar Lukman kepada Bisnis, Jumat (20/3/2020)

 Seperti yang diketahui, komponen minyak dan gas berkontribusi 85 persen hingga 88 persen dari cost of good sold (COGS) perseroan.

Harga minyak sendiri terpantau sudah terkoreksi dalam. Berdasarkan data Bloomberg, harga kontrak minyak mentah di bursa NYMEX pada Mei 2020 terkoreksi 11,06 persen menjadi US$22,43 per barel. Harga itu menjadi yang terendah sejak 2003. Sementara kontrak di bursa ICE melorot 5,23 persen atau 1,49 poin ke level US$26,98 per barel.  

Sedangkan pemerintah sudah menetapkan akan menurunkan harga gas industri menjadi US$6/MMBtu melalui Perusahaan Gas Negara (PGN) pada April mendatang.

 "Kami lihat kondisi demand dan market dulu. (Kenaikan harga jual) tergantung fluktuasi harga bahan baku," ungkap Lukman.

Dengan fokus memproduksi plastic food grade untuk wilayah pasar Jabodetabek, perseroan menilai industri yang digeluti masih akan bertumbuh dengan target peningkatan pendapatan sebesar 10 persen pada tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

IHSG Panca Budi Idaman
Editor : Anggara Pernando

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top