Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbas COVID-19 ke Perdagangan Berjangka Komoditas Diklaim Rendah

Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi mengatakan data perdagangan menunjukkan positif dan terus mengalami pertumbuhan.
Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang (kiri)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang (kiri)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Merebaknya pandemi virus corona baru (COVID-19) diklaim tak akan banyak berpengaruh ke aktivitas perdagangan berjangka komoditas di Tanah Air. Target pertumbuhan transaksi 15 persen selama 2020 pun tidak akan diubah.

Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi mengatakan data perdagangan menunjukkan positif dan terus mengalami pertumbuhan.

“Dengan peran serta semua stakeholder, kami masih optimis, pertumbuhan di perdagangan berjangka komoditi di tahun 2020 bisa tumbuh lebih dari 15 persen dibandingkan pada 2019,” katanya dalam rilis, Rabu (18/3/2020).

Fajar menambahkan, pada tahun ini selain trasaksi perdagangan berjangka komoditas, sektor pasar fisik juga diproyeksikan tumbuh. Menurutnya, masuknya komoditas timah batangan di pasar fisik, diperkirakan juga akan menggairahkan perdagangan di bursa komoditas.

Data volume transaksi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang didaftarkan di Kliring Berjangka Indonesia, dalam 2 bulan pertama 2020, rata-rata transaksi harian mencapai 40.286,4 lot. Transaksi tersebut meliputi komoditas lewat sistem sistem perdagangan alternatif (SPA) 69,41 persen, index 8,05 persen, currrency 7,42 persen, primer 15,01 persen dan single stock 0,03 persen. Dari sektor pasar fisik, untuk transaksi timah murni batangan mencatatkan volume transaksi 2.939 lot.

Sementara itu, sepanjang 2019 menunjukkan rata-rata transaksi harian mencapai 30.552 lot. Transaksi itu meliputi komoditas sistem perdagangan alternatif (SPA) sebesar 63,80 persen, index 7,83 persen, currrency 9,63 persen, primer 18,41 persen, dan single stock 0,32 persen.

Dari sektor pasar fisik komoditas, untuk transaksi timah murni batangan mencatatkan volume transaksi 5.436 lot. Sedangkan untuk gula kristal rafinasi, volume transaksi selama 2019 mencapai 19.429 lot.

Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang mengatakan masih optimistis walaupun COVID-19 menambah ketidakpastian dalam investasi dan perdagangan. Akibatnya harga komoditas bergejolak semakin lebar.

“Ada yang turun tajam, ada yang naik tajam. Hal ini membuka peluang buat hedger dan spekulator untuk memanfaatkan produk-produk berjangka kami. Ini bisa dilihat dalam volume rata-rata harian selama 2 bulan pertama yang sangat meningkat dibanding tahun sebelumnya. Dan kami masih yakin, tahun 2020 akan ada pertumbuhan sebesar 15 persen dibandingkan 2019.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper