Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 16 Maret: Efek The Fed, IHSG Merosot dan Rupiah Nyaris Sentuh Rp15.000

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok tajam lebih dari 4 persen hari ini, hingga 5 persen setelah The Fed memangkas suku bunga acuan hingga mendekati nol persen.
Pengunjung menggunakan ponsel saat berada didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel saat berada didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di lantai Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (13/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok tajam lebih dari 4 persen hari ini, hingga 5 persen setelah The Fed memangkas suku bunga acuan hingga mendekati nol persen.

Tak jauh berbeda, nilai tukar rupiah juga turut terkena dampak penurunan suku bunga tersebut. Bahkan, rupiah nyaris menyentuh level Rp15.000 per dolar AS.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Senin (16/3/2020):

 

Efek The Fed Pangkas Suku Bunga, IHSG Berakhir Melemah 4,42 Persen

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 4,42 persen atau 216,91 poin ke level 4.690,57 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada akhir perdagangan Jumat (13/3/2020) IHSG mampu berbalik ke zona hijau setelah sempat mengalami trading halt pada menit ke 15 setelah pasar dibuka. IHSG ditutup pada level 4907,571 atau menguat 0,24 persen.

Pelemahan indeks mulai berlanjut di awal perdagangan, Pada pukul 09.05 WIB, indeks langsung anjlok ke level 4.722,76.

Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 1,05 persen atau 155 poin ke level Rp14.933 pada akhir perdagangan hari ini.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 1,15 persen atau 1,136 poin ke level 97,613 pada pukul 15.52 WIB.

Rebound Harga Emas Dinilai Hanya Sesaat, Ini Penyebabnya

Sejumlah kalangan menilai rebound harga emas pada perdagangan Senin (16/3/2020) hanya akan bertahan sementara.  Para pemilik emas diperkirakan akan berpaling ke kas seiring kekhawatiran pasar yang meningkat akibat penyebaran virus corona (covid-19).

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 15.16 WIB, harga emas berjangka di bursa Comex untuk kontrak April 2020 berbalik menguat 1,14 persen ke level US$1.534 per troy ounce. Pada perdagangan sebelumnya, harga emas tersungkur tajam ke level terendah dalam tiga bulan terakhir.

Sementara itu, harga emas di pasar spot bergerak menguat 0,3 persen ke level US$1.534,45 per troy ounce. Sepanjang tahun berjalan 2020, harga telah menguat 1,13 persen.

 

Investor Respons Kebijakan Bank Sentral, Bursa Asia Melemah

 Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Senin (16/3/2020) setelah investor merespons tekanan ekonomi yang meningkat dengan cepat dari virus corona serta langkah darurat Federal Reserve yang memangkas suku bunga acuan.

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang terpantau melemah 4,23 persen atau 24,65 poin ke level 557,26 pada pukul 15.30 WIB. Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang ditutup melemah 2,01 persen dan 2,46 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 ditutup melemah masing-masing 3,4 persen dan 4,3 persen, sedangkan indeks Hang Seng berakhir melemah 4,03 persen.

Investor Kecewa Kebijakan Bank of Japan, Bursa Ditutup Melemah

 Bursa saham Jepang berakhir melemah setelah berfluktuasi sepanjang perdagangan hari ini, Senin (16/3/2020) karena investor menimbang keputusan Bank of Japan (BOJ) yang menggandakan target pembelian reksadana yang diperdagangkan di bursa.

Di sisi lain, investor kecewa karena bank sentral Jepang tersebut tidak memangkas suku bunga negatifnya lebih jauh untuk saat ini.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix ditutup melemah 2,01 persen ke level 1.236,34 setelah berfluktuasi pada kisaran 1.231,67-1.288,47. Sebanyak 27 dari 33 sektor pada indeks Topix melemah, sedangkan 6 sektor lainnya menguat.

BOJ yang memajukan pertemuan kebijakan menjadi Senin dari Kamis di tengah meningkatnya kekhawatiran global terhadap virus corona (Covid-19), memutuskan akan meningkatkan target pembelian bersih exchange traded fund (ETF) ke 12 triliun yen (US$113 miliar).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper