Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound ke zona hijau dan melonjak lebih dari 2 persen pada awal perdagangan hari ini, Selasa (10/3/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG dibuka dengan kenaikan 0,25 persen atau 12,68 poin di level 5.149,49. Kemudian pada pukul 09.11 WIB, indeks bergerak ke level 5.258,74 dengan lonjakan 121,93 poin atau 2,37 persen dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (9/3/2020), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 5.136,81 dengan penurunan tajam 6,58 persen atau 361,73 poin, penurunan hari ketiga berturut-turut sejak perdagangan 5 Maret.
IHSG berhasil bangkit dari pelemahannya dan melonjak setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) melancarkan stimulus sebagai upaya guna meredam gejolak di pasar dan menahan laju penurunan pasar modal dalam negeri.
Pada Senin (9/3), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan relaksasi aturan pembelian kembali saham atau buyback. Relaksasi tersebut tertuang dalam Surat Edaran OJK Nomor 3/SEOJK.04/2020 tanggal 9 Maret 2020.
Beleid ini mengatur tentang Kondisi Lain Sebagai Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan Dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik.
Baca Juga
Dalam surat itu, buyback saham dapat dilakukan tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Selain itu, jumlah saham yang dibeli kembali dapat lebih dari 10 persen dari modal disetor dan paling banyak 20 persen dari modal disetor. Adapun, ketentuan paling sedikit saham beredar yakni 7,5 persen dari modal disetor.
Sementara itu, BEI mengimplementasikan perubahan batas auto rejection, yaitu hanya dapat turun maksimal 10 persen. Jika saham bergerak melemah dari batas tersebut, maka saham bersangkutan akan terkena auto rejection bawah, sementara batas atas masih pada batas 20-35 persen.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menilai pelonggaran aturan buyback dapat membantu pasar modal domestik. Relaksasi itu menurutnya juga dapat menahan penurunan IHSG.
Lebih lanjut, Frankie memproyeksikan buyback akan meningkatkan permintaan terhadap saham BUMN, baik sisi trader maupun investor.
“Dengan bertambahnya demand, tentunya harga juga akan terjaga. Komitmen buyback akan membuat sentimen pasar akan semakin baik. Langkah itu diharapkan meredakan aksi panik jual yang saat ini terjadi di pasar saham,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Senin (9/3).
Seluruh 9 sektor terpantau bergerak positif pada Selasa (10/3) pagi, dipimpin finansial (+2,93 persen), aneka industri (+2,64 persen), dan barang konsumen (+2,61 persen).
Sementara itu, sebanyak 106 saham menguat, 78 saham melemah, dan 500 saham stagnan dari 684 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik tajam 2,77 persen dan 2,93 persen menjadi pendongkrak utama atas penguatan IHSG pada pukul 09.11 WIB.
Sejalan dengan pergerakan IHSG, indeks Bisnis-27 bangkit dan melonjak 3,03 persen atau 13,91 poin ke level 473,1 pukul 09.11 WIB, setelah berakhir terjerembap 7,82 persen di posisi 459,19 pada perdagangan Senin (9/3/2020).
Beberapa indeks saham lain di Asia Tenggara juga mampu bergerak positif dengan indeks FTSE Straits Times Singapura dan FTSE KLCI Malaysia masing-masing menanjak 1,40 persen dan 0,74 persen.
Di negara lainnya di Asia, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang melemah 0,83 persen dan 1 persen, indeks Taiex Taiwan terkulai 0,77 persen, dan Kospi Korea Selatan turun 0,23 persen.
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing melandai 0,08 persen dan menguat 0,40 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,19 persen pada pukul 09.12 WIB.