Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Jepang anjlok nyaris 3 persen pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (6/3/2020), di tengah kekhawatiran terhadap ekonomi global karena virus corona terus menyebar.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix berakhir di level 1.471,46 dengan pelemahan 2,92 persen atau 44,25 poin, setelah dibuka dengan pelemahan 1,54 persen atau 23,37 poin ke level 1.492,34.
Sebanyak 40 saham menguat, 2.108 saham melemah, dan 8 saham stagnan dari 2.156 saham yang diperdagangkan pada indeks Topix.
Saham SoftBank Corp dan Toyota Motor Corp. yang anjlok masing-masing 6,07 persen dan 3,05 persen menjadi penekan utama pelemahan indeks Topix.
Jumlah kasus corona virus secara global mendekati 100.000 dan penyebaran wabah di AS semakin cepat. Di China, jumlah total kasus yang dikonfirmasi naik menjadi 80.552. sementara itu, Korea Selatan mengkonfirmasi 518 infeksi baru, dengan total kasus mencapai 6.284.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengancam akan menyebutkan negara-negara yang tidak melakukan cukup banyak upaya untuk memerangi wabah tersebut.
Baca Juga
Pejabat eksekutif Marusan Securities Co., Makoto Hattori mengatakan volatilitas dalam ekuitas AS sangat tinggi dan pasar akan tetap tertekan kecuali penyebaran virus di luar China mulai mereda.
"Dampak negatif dari virus akan menjadi terasa di seluruh industri Jepang mulai dari sektor manufaktur hingga ritel, dan saham lokal sudah mulai memperkirakan resesi yang mungkin terjadi,” ungkap Makoto, seperti dikutip Bloomberg.
Sejalan dengan Topix, indeks Nikkei 225 ditutup anjlok 2,72 persen atau 579,37 poin di level 20.749,75, setelah dibuka melemah 1,5 persen atau 319,32 poin di level 21.009,80.
Dari 225 saham yang diperdagangkan pada indeks Nikkei, hanya 5 yang menguat, sedangkan 220 saham lainnya melemah.