Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadev Turun Tipis, IHSG Anjlok 2 Persen Lebih di Akhir Sesi I

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG melemah 2,15 persen atau 121,13 poin ke level 5.517,0 pada jeda siang, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 1,11 persen atau 62,56 poin di level 5.575,57.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020)./ ANTARA - Galih Pradipta
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020)./ ANTARA - Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik ke zona merah pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Kamis (5/3/2020), meskipun sempat melanjutkan penguatannya di awal perdagangan.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG melemah 2,15 persen atau 121,13 poin ke level 5.517,0 pada jeda siang, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 1,11 persen atau 62,56 poin di level 5.575,57.

Pada perdagangan Kamis (5/3/2020), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 5.638,13 dengan pelemahan 0,21 persen atau 12,01 poin. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.513,08-5.577,80.

Seluruh 9 sektor IHSG terpantau bergerak melemah siang ini. Sektor aneka industri dan industri dasar mencatat pelemahan terbesar dengan anjlok masing-masing 2,7 persen, disusul oleh sektor finansial yang melemah 2,63 persen.

Sementara itu, sebanyak 85 saham menguat, 267 saham melemah, dan 330 saham stagnan dari 682 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing melemah 2,87 persen dan 4,28 persen menjadi penekan utama atas pergerakan IHSG pada sesi I.

Sementara itu, Bank Indonesia mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2020 sebesar US$130,4 miliar dolar AS, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Januari 2020 sebesar US$131,7 miliar.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan penurunan cadangan devisa pada Februari 2020 dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Cadangan devisa Februari 2020 tercatat US$130,4 miliar. Penurunan cadangan devisa pada Februari 2020 antara lain dipengaruhi pembayaran utang luar negeri pemerintah," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (6/3/2020).

IHSG melemah di tengah anjloknya bursa saham lainnya di Asia. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing melemah 3,03 persen dan 3,02 persen, sedangkan indeks Kospi melemah 2,34 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing melemah 0,98 persen dan 1,28 persen, sedangkan indeks Hang Seng turun 2,15 persen.

Dilansir Bloomberg, bursa Asia melemah karena menguapnya optimisme terhadap paket fiskal sejumlah negara untuk mengatasi dampak dari virus corona. Kepercayaan investor masih rendah karena kasus virus terus meningkat di AS meskipun ada upaya untuk mengatasi wabah dan dampaknya. Yen

CEO Marketfield Asset Management LLC, Michael Shaoul mengatakan memudarnya optimisme ini didasarkan pada ketidakpastian terhadap apa yang akan terjadi selanjutnya mengenai virus corona.

"Mungkin butuh waktu empat, enam, delapan pekan sebelum kita memiliki informasi yang berguna seperti apa pola penyebaran virus itu dan seperti apa dampak ekonomi yang sebenarnya," ungkap Michael, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper