Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Valbury Sekuritas Pertahankan Rekomendasi Beli untuk ASII

Pada tahun ini, perseroan diestimasi bakal mencetak laba Rp22,77 triliun.
/Bloomberg
/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Valbury Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi beli terhadap saham PT Astra International Tbk. (ASII) dengan target harga Rp7.500 per saham berdasarkan Discounted Cash Flow (DCF).

Dalam laporannya, Analis Valbury Sekuritas Indonesia Budi Rustanto dan Devi Harjoto menyatakan saham Astra International berada dalam posisi undemanding. Saham emiten berkode saham ASII ini diperdagangkan dalam 1,4 kali perkiraan Price to Book Value (PBV) 2020 dan 10 kali Price Earning Ratio (PER).

Keduanya menyatakan bahwa kinerja perseroan masih memiliki prospek menarik berkat dorongan dari lima faktor utama, yakni pelonggaran kebijakan moneter, peluncuran model baru, stabilnya harga komoditas, dan diversifikasi bisnis di infrastruktur dan digital, kuatnya neraca keuangan untuk mendukung kebutuhan investasi.

Namun demikian, kedua analis tersebut mengatakan masih ada sejumlah potensi ancaman yang dapat memengaruhi kinerja perseroan. Pertama, ketatnya persaingan di industri otomotif yang menekan margin pendapatan.

Kedua, suku bunga tinggi dan depresiasi rupiah. Ketiga, harga komoditas yang bisa jadi lebih rendah dari ekspektasi. Keempat, risiko dari perlambatan ekonomi global.

Pada tahun lalu perseroan membukukan laba bersih senilai Rp21,71 triliun, mencapai 101,1 persen/101,9 persen perkiraan Valbury. Adapun, pada tahun ini, perseroan diestimasi bakal mencetak laba Rp22,77 triliun.

Hal ini diperkirakan bakal dikontribusi lewat pendapatan sebesar Rp241,94 triliun dengan laba usaha sebesar Rp27,26 triliun. Kinerja ini diperkirakan akan membuat PER lebih rendah menjadi 10,1 kali dan meningkatkan dividen yield menjadi 3,9 persen.

Pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (6/3/2020), saham ASII parkir di level Rp5.675 per saham, merosot 6,2 persen. Adapun, secara tahun berjalan, saham ASII terkoreksi 18,05 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper