Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Emiten Rumah Sakit Ini Naik Tajam, Karena Corona Virus?

Hingga penutupan perdagangan sesi pertama, saham SRAJ naik 21,05 persen.
Komisaris Mayapada Hospital Daniel Tjen (Kedua dari Kiri) berpose seusai RUPSLB Mayapada Hospital di Jakarta, Jumat (14/2/2020)./Ria Theresia Situmorang.
Komisaris Mayapada Hospital Daniel Tjen (Kedua dari Kiri) berpose seusai RUPSLB Mayapada Hospital di Jakarta, Jumat (14/2/2020)./Ria Theresia Situmorang.

Bisnis.com, JAKARTA - Laju saham PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) melonjak lebih dari 20 persen hingga sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (2/3/2020). Kenaikan saham pengelola Rumah Sakit Mayapada itu hampir bersamaan dengan pengumuman Presiden Joko Widodo terkait dua WNI yang terinfeksi virus corona.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham emiten yang terkenal dengan nama Mayapada Hospital ini ditutup melonjak 21,05 persen atau 40 poin ke level Rp230 pada sesi pertama perdagangan Senin (2/3/2020).

Emiten rumah sakit juga sempat menyentuh level tertinggi yakni Rp250, naik 60 poin atau 31,58 persen pada penutupan sesi pertama perdagangan. RHB Sekuritas menjadi menjadi sekuritas yang paling aktif membeli saham emiten yang tergabung dalam grup Mayapada dengan nilai transaksi sebesar Rp3 juta dengan volume transaksi sebesar 6200 lembar saham, diikuti dengan BNI Sekuritas dan Phillip Sekuritas.

Sedangkan Dongsuh Sekuritas menjadi sekuritas yang paling aktif menjual saham emiten rumah sakit ini dengan nilai Rp2,98 juta dan volume transaksi sebesar 14,9 ribu lembar saham, diikuti Lautandhana dan Valbury Asia Sekuritas. Emiten dengan valuasi sebesar Rp4,32 miliar ini, melakukan transaksi 21,4 ribu saham hanya dengan 9 kali transaksi.

Seperti yang diketahui, selain Mayapada Hospital, emiten farmasi Kimia Farma dan Indofarma juga melonjak naik pada perdagangan sesi pertama Senin (2/3/2020). Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh sentimen penyebaran virus corona yang sudah sampai ke Indonesia pada hari ini.

Kepala Riset Praus Capital, Alfred Nainggolan menyebutkan kenaikan harga saham ketiga emiten itu hanyalah momentum belaka dengan memanfaatkan sentimen internal.

“Korelasinya pasti ada, beberapa emiten naik signifikan karena saham-saham tersebut relate dengan kesehatan,” ujar Alfred kepada Bisnis, Senin (2/3/2020).

Alfred belum bisa menilai kenaikan harga saham keduanya akan bertahan hingga sesi kedua perdagangan hari ini karena hal tersebut sangat bergantung pada pemberitaan perihal virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper