Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok, Ketua OJK: Ada Protokol Emiten Buyback Tanpa RUPS

Penurunan indeks secara ekstrem sempat terjadi pada 2008 dan BEI menghentikan perdagangan sementara.
Trader berjalan saat ticker menampilkan harga saham di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Indonesia./ Dimas Ardian - Bloomberg
Trader berjalan saat ticker menampilkan harga saham di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Indonesia./ Dimas Ardian - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA -- Penurunan indeks harga saham gabungan atau IHSG menjadi perhatian Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menyikapi hal ini, protokol telah disiapkan bila tren negatif berlanjut hingga batas tertentu.

“Tenang saja kami sudah punya protokolnya, ya. Kalau sudah melebihi threshold turunnya ya itu ada berapa yang bisa kami lakukan. Kami bisa membolehkan buyback [tanpa melalui RUPS]," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/2/2020).

Adapun penurunan indeks secara ekstrem sempat terjadi pada 2008. Kala itu Bursa Efek Indonesia melakukan pemberhentian sementara perdagangan karena indeks turun tajam, mencapai 10,38 persen.

Wimboh menyatakan situasi tersebut tidak akan terulang. "Nggak, nggak sampai [seperti itu]," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, IHSG melanjutkan tren penurunan ke area 5.300 pada perdagangan Jumat (28/2/2020) sesi pertama. Pada pukul 11:30 WIB atau sesi I perdagangan harian, IHSG terkoreksi 4 persen atau 223,73 poin ke level 5.311,96. Ini merupakan level terendah sejak 31 Januari 2017 di posisi 5.294,1.

Sebanyak 9 sektor menetap di wilayah negatif pada akhir sesi I. Penurunan terbesar dialami oleh aneka industri (-5,65 persen), perkebunan (-5,3 persen), dan konsumsi (-4,48 persen).

Saham-saham berkapitalisasi jumbo tercatat mengalami koreksi. BBCA -3,9 persen, BMRI -7,14 persen, BBRI -3,39 persen, ASII -6,72 persen, UNVR -5,59 persen, TLKM 2,59 persen, TPIA -5,11 persen, HMSP -3,47 persen, BBNI -4,59 persen, dan ICBP -4,5 persen.

Dalam kesempatan terpisah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa penurunan IHSG merupakan dampak kondisi global. Wabah virus Covid-19 meningkatkan volatilitas ekonomi dunia.

"Efeknya global. Bukan Indonesia saja. Jadi kalau efek global terhadap pasar modal, kami wait and watch," katanya.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,5 persen atau 82,99 poin ke level 5.452,70 pada akhir perdagangan hari ini, setelah sempat jatuh hingga 4 persen. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 5.288,37-5.456,28.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper