Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Qatar memimpin pelemahan di antara pasar saham negara-negara Teluk pada perdagangan hari ini, setelah sejumlah negara di kawasan ini melaporkan lebih banyak kasus virus corona (Covid-19).
Berdasarkan data Bloomberg, QE Index turun tajam 1,2 persen pada perdagangan hari ini, Selasa (25/2/2020) pukul 10.40 pagi waktu Doha (siang WIB).
Saham Qatar Islamic Bank yang anjlok 4,9 persen menjadi penekan utama atas pelemahan indeks. Saham perusahaan minyak dan gas Qatar Fuel pun melorot 1,4 persen, bersama Mesaieed Petrochemical (-2,8 persen) dan Barwa Real Estate (-2,9 persen).
Indeks saham acuan Qatar tersebut melemah setelah Kuwait, Bahrain, dan Oman melaporkan lebih banyak kasus virus corona yang terkait dengan wabah virus ini di Iran.
Sementara itu, Uni Emirat Arab dikabarkan telah menghentikan penerbangan ke Iran, kecuali ke ibu kotanya, Teheran.
“Iran adalah negara tetangga yang sangat dekat, dan adalah tindakan yang tepat untuk melarang penerbangan [ke Iran] dan mengkarantina warga,” ujar Ali Taqi, head of equities di Rasmala Investment Bank, seperti dilansir oleh Bloomberg.
“Tetap saja, ini adalah berita yang sangat buruk untuk kawasan tersebut jika berbicara tentang pariwisata dan ritel. Karena saat ini adalah waktu terbaik tahun ini untuk kegiatan ritel,” jelasnya.
Di Dubai, indeks saham DFM General melemah 1 persen sebelum kemudian turun hanya 0,5 persen. Saham Emaar Properties (-1,6 persen), Dubai Islamic Bank (-1,1 persen), Dubai Investments (-1,5 persen), dan Air Arabia (-1,4 persen) berada di antara saham penekannya.
Indeks saham di Oman ikut terkoreksi 0,6 persen, meskipun indeks saham acuan di Bahrain dan Abu Dhabi mampu naik 0,8 persen.