Bisnis.com, JAKARTA – PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) bekerja sama dengan PT Angkasa Pura Properti, anak usaha PT Angkasa Pura I (Persero) dalam penyediaan produk beton untuk pembangunan dan pemeliharaan di area bandara.
Kerja sama ini merupakan upaya PT Angkasa Pura Properti dalam meningkatkan dan menjaga kualitas infrastruktur bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatan efisiensi dan efektivitas kegiatan usaha perseroan.
Nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana dan Direktur Utama Angkasa Pura Properti Hendra Lesmana juga merupakan salah satu langkah strategis perseroan dalam menghadapi tantangan bisnis pada 2020.
Jarot Subana menyatakan bahwa pada 2020, perseroan akan terus meningkatkan perolehan kontrak proyek dari pasar eksternal melalui kerja sama dengan berbagai perusahaan baik BUMN, swasta, pemerintah, hingga perusahaan di luar negeri.
Sejauh ini perseroan selalu berhasil berhasil mencatatkan peningkatan perolehan kontrak eksternal dari tahun ke tahun.
Pada tahun lalu, total kontrak eksternal mencapai Rp4,44 triliun, naik 83,01 persen dari raihan tahun sebelumnya senilai Rp2,43 triliun. Kontribusi kontrak eksternal juga meningkat menjadi 63,2 persen, dari 36 persen pada tahun lalu.
Pada tahun ini perseroan menarget nilai kontrak baru sebesar Rp11,9 triliun. Dari target tersebut, target nilai kontrak eksternal mencapai Rp 5,89 triliun.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Precast Siti Fathia Maisa Syafurah mengatakan bahwa kerja sama ini baru mencapai fase nota kesepahaman. Nilai kontrak akan dapat ditentukan jika nota kesepahaman ini sudah berlanjut ke tahap kerja sama selanjutnya.
“Dalam waktu dekat [sudah lanjut], potensinya masih belum bisa kami sampaikan. Nanti setelah ada penjajakan lebih jauh akan kami informasikan,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (21/2/2020).
Sementara itu, Direktur Utama Angkasa Pura Properti Hendra Lesmana mengatakan bahwa tahun ini akan menjdai tahun yang menantang bagi perseroan. Dia menargetkan kontribusi pendapatan dari lini usaha konstruksi akan mencapai 80 persen dan sisanya dari lini usaha developer.
Perseroan juga masih akan fokus mendukung induk perusahaan dalam peningkatan kualitas pelayanan bandara, terutama pada bandara-bandara yang telah mencapai tahap akhir pengembangan, seperti Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Hassanudin Makassar, dan Bandara Internasional Yogyakarta.