Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor AS Melonjak, Harga Minyak ke Level Tertinggi Empat Pekan

Harga minyak mentah terus menanjak seiring dengan lonjakan ekspor minyak mentah Amerika Serikat dan melambatnya ekspansi persediaan minyak domestik.
Harga minyak naik/Ilustrasi
Harga minyak naik/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah terus menanjak seiring dengan lonjakan ekspor minyak mentah Amerika Serikat dan melambatnya ekspansi persediaan minyak domestik.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Maret 2020 ditutup naik 49 sen di level US$53,78 per barel, level tertinggi dalam hampir empat pekan, di New York Mercantile Exchange pada perdagangan Kamis (20/2/2020).

Adapun harga minyak Brent untuk kontrak April 2020 berakhir naik 19 sen di level US$59,31 per barel di ICE Futures Europe Exchange.

Laporan pemerintah AS menunjukkan eksportir minyak mengirimkan setara dengan lebih dari seperempat produksi negara untuk pembeli asing. Sementara itu, stok minyak AS bertambah 415.000 barel pekan lalu, jauh di bawah perkiraan sebesar 3,2 juta oleh para analis.

Laporan pemerintah itu mengikuti perkembangan makroekonomi dan geopolitik yang telah menopang harga minyak, termasuk stimulus fiskal China dan ancaman baru terhadap pasokan dari Afrika dan Amerika Latin.

"Ekspor naik lebih dari yang diperkirakan. Kita juga memiliki Libya dan Venezuela yang persediaannya terganggu sehingga memberi pasar dukungan,” terang Bob Yawger, futures director di Mizuho Securities USA.

Di tengah meningkatnya risiko pasokan minyak mentah, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengirimkan undangan untuk pertemuan antara kartel tersebut dan aliansinya pada awal bulan depan.

Investor kini mencermati untuk melihat apakah pertemuan pada Maret tersebut menghasilkan kontrol produksi yang lebih ketat.

"Ada harapan bahwa OPEC mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga permintaan minyak dalam keseimbangan dan tampaknya diposisikan untuk mengambil tindakan tambahan jika perlu,” ujar Rob Thummel, manajer portofolio di Tortoise.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper