Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Jepang ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (21/2/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix berakhir melemah 0,03 persen atau 0,48 poin ke level 1.674 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (20/2/2020), indeks Topix ditutup menguat 0,16 persen atau 2,62 poin ke level 1.674,48.
Dari 2.156 saham yang tercatat pada indeks Topix, 944 saham di antaranya menguat, sedangkan 1.092 saham melemah, dan 119 saham lainnya stagnan.
Sebanyak 24 dari 33 sektor pada indeks Topix ditutup melemah dipimpin oleh sektor peralatan elektronik yang melemah 0,41 persen. Di sisi lain, sembilan sektor menguat.
Sejalan dengan Topix, indeks Nikkei 225 ditutup di level 23.386,74 dengan pelemahan 0,39 persen atau 92,41 poin, setelah dibuka di zona merah dengan penurunan 0,22 persen.
Dilansir dari Bloomberg, bursa saham Jepang ditutup melemah karena meningkatkan kekhawatiran bahwa virus corona di luar China menyebar dengan laju yang lebih cepat.
Jumlah kasus virus korona di Cina mencapai 75.000, dengan jumlah kematian di negara itu mencapai 2.236. Sementara itu, Korea Selatan melaporkan 52 kasus baru, menambah total infeksi menjadi 156 orang. Adapun dua orang yang dievakuasi ke Australia dari kapal pesiar di Yokohama telah dinyatakan positif terinfeksi.
"Ini adalah situasi yang sulit untuk Asia karena kedekatan geografis dengan pusat penyebaran,” kata Ayako Sera, analis pasar di Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
"Virus ini menyebar secara regional, seperti kasus cluster yang terlihat di Korea Selatan," kata Nobuhiko Kuramochi, kepala informasi investasi di Mizuho Securities di Tokyo.
"Perusahaan-perusahaan dalam negeri akan mulai memangkas perkiraan karena dampak virus ini, yang pada akhirnya dapat menekan pasar saham Jepang untuk beberapa waktu."