Bisnis.com, JAKARTA – Emiten minyak dan gas (migas) PT Apexindo Pratama Duta Tbk. (APEX) mendapatkan kontrak 1 tahun dari Pertamina Hulu Energi Nunukan Company (PHENC).
APEX bakal mengerjakan 3 sumur dengan opsi perpanjangan selama 1 tahun. Target spud in sumur pertama pada kuartal I/2020. Perseroan bakal menggunakan rig jack-up raniworo yang terakhir bekerja Desember 2017.
Rig Manager Raniworo Yohanes Setiawan mengatakan ada beberapa tantangan terkait dengan proses reaktivasi rig jack-up itu. “Tantangan yang kami hadapi adalah tenggat waktu yang cukup ketat dan personil yang minim,” katanya dalam siaran resmi Jumat (21/2/2020).
Yohanes menambahkan pada Februari ini reaktivasi Raniworo sudah mencapai 80 persen sebelum spud ini pada kuartal I/2020. Menurutnya, klien sempat ragu karena rig itu masuk fase warm-up dalam 2 tahun terakhir namun itu sudah tidak menjadi soal.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Apexindo Pratama Duta Frieda Salvantina menambahkan atmosfer industri pengeboran tahun ini bakal membaik. Pasalnya, pemerintah menargetkan lifting minyak ditetapkan 755.000 barel setara minyak per hari (boepd) dan gas bumi 1,19 juta boepd. Sehingga, total target lifting minyak dan gas bumi 1.946 boepd.
“Kami melihat pemerintah selalu menaikkan target produksi, jadi secara domestik kami melihat akan ada peningkatan investasi dan pengeboran sumur. Kami harap semua bisa terealisasi,” ungkapnya.
Pada hari ini, para pemegang saham perseroan juga menyetujui agenda rapat perihal persetujuan Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang akan menjadi saham baru melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Nilai OWK tersebut mencapai US$185,84 juta atau sekitar Rp2,64 triliun. Rencana transaksi OWK terbagi dalam dua tranche. Selain itu, saham APEX saat ini belum diperdagangkan sama sekali jadi stagnan pada level Rp199 per saham.