Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan PT United Tractors Tbk. (UNTR) membuka peluang untuk menambah kegiatan eksplorasi dan peluang akusisi tambang emas serta mineral lainnya sebagai strategi diversifikasi perseroan.
Investor Relations United Tractors Ari Setiyawan mengatakan bahwa perseroan akan terus melakukan eksplorasi dan juga menjajaki peluang akusisi tambang emas serta mineral lainnya sebagai bagian dari strategi diversifikasi perseroan.
Sebagai informasi, perseroan memiliki tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Entitas Grup Astra ini resmi menguasai 95 persen saham PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengoperasikan tambang Martabe di pada 4 Desember 2018.
“Kedepan Martabe akan melakukan eksplorasi secara agresif untuk memperoleh tambahan cadangan dan sumber daya baru sehingga dapat memperpanjang umur tambang,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (20/2/2020).
Tambang Martabe memiliki basis sumber daya per tanggal 31 Desember 2017 adalah 8,8 juta ounce emas dan 72 juta ounce perak. Kapasitas operasi lebih dari 5 juta ton bijih per tahun untuk memproduksi lebih dari 300.000 ounce (oz) emas dan 2 juta – 3 juta oz perak per tahun.
UNTR menargetkan produksi dan penjualan emas tahun ini hanya sebesar 360.000 (oz), lebih rendah dibandingkan dengan target tahun lalu sebesar 400.000 oz.
Baca Juga
Menurut Ari perusahaan tidak serta-merta mengubah target produksi perseroan pada tahun ini meskipun harga emas global dalam tren penguatan dan menyentuh level tertinggi sejak 2013.
“Tambang emas itu tidak seperti tambang batu bara, target masih sesuai panduan,” tuturnya.
Pada perdagangan Kamis (20/2/2020) pukul 17:56 WIB, harga emas spot terkoreksi 0,09 persen menjadi US$1.610,19 per troy ounce. Emas Comex kontrak April 2020 meningkat 0,07 persen menuju US$1.613 per troy ounce.
Ari menjelaskan target produksi tersebut dipatok lebih rendah karena perseroan akan menambang emas dari lapisan yang lebih dalam dibandingkan dengan tahun lalu, sehingga grade emas akan lebih rendah dibanding sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan hingga September 2019, total penjualan emas dari tambang emas Martabe sebanyak 306.000 oz, sedangkan pendapatan bersih unit usaha pertambangan emas pada periode yang sama mencapai Rp5,9 triliun.
Di sisi lain, perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$450 juta, dengan rincian sebesar US$250 juta hingga US$300 juta untuk PT Pamapersada Nusantara (Pama), sebesar US$100 juta untuk tambang emas Martabe, dan sisanya untuk keperluan bisnis lain.