Bisnis.com, JAKARTA - PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) menilai pertumbuhan bisnis penyewaan kendaraan pada tahun ini akan menyentuh level dua digit seiring dengan pergeseran pola konsumsi masyarakat.
Direktur Adi Sarana Armada Jany Candra mengatakan sepanjang tahun lalu bisnis penyewaan mobil ASSA tumbuh sepuluh persen. Tahun ini, perseroan masih menargetkan pertumbuhan dengan kisaran yang sama.
Menurut Jany, pertumbuhan bisnis sewa kendaraan masih cukup terbuka, terlebih pola penggunaan kendaraan roda empat mulai bergerser. Jany menyebut, masyarakat kini memilih untuk menyewa mobil ketimbang membeli. Hal ini juga ditunjang pemesanan yang makin mudah seiring kehadiran layanan pemesanan online.
Baca Juga
Dia menambahkan, opsi sewa juga lebih menguntungkan karena penyewa tidak terkena beban perawatan. "Selain biaya perawatan, mereka juga harus mengeluarkan ongkos lain seperti bahan bakar ataupun cicilan," ujarnya usai acara peluncuran Share Car di Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Untuk diketahui, bisnis sewa kendaraan merupakan segmen utama perseroan. Pada September 2019 lalu, pendapatan dari segmen ini mencapai Rp923 miliar atau 55 persen dari total pendapatan sebanyak Rp1,67 triliun. Sisa pendapatan disumbang dari lini usaha penjualan kendaraan bekas, sewa juru mudi, jasa lelang, dan jasa logistik.
Di sisi lain, ASSA juga optimis bisnis jasa logistik juga akan turut bertumbuh. Di segmen ini, ASSA punya layanan pengiriman hingga ke konsumen akhir (last mile) bernama Anteraja. "Kemungkinan sekitar 15 persen pertumbuhan revenuenya, karena volume transaksinya juga besar," imbuh Jany.