Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adi Sarana Armada (ASSA) Bidik Pertumbuhan Sewa Mobil 10 Persen

Prospek pertumbuhan bisnis sewa kendaraan akan ditunjang oleh perubahan perilaku konsumsi terhadap kendaraan. Kemudahan sewa mobil dengan layanan pemesanan online menjadi salah satu kunci pertumbuhan di bisnis ini.
Kiri ke kanan : CEO Quantum Inventions Saurav Bhattacharyya, Country Director Quantum Inventions, Head of Marketing Communication & Digital Initiative PT Adi Sarana Armada Tbk Jeremy Alvinto, dan Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk Jany Candra dalam acara rilis Aplikasi Share Car di Jakarta, Rabu (19/2/2020)./Lorenzo Mahardika
Kiri ke kanan : CEO Quantum Inventions Saurav Bhattacharyya, Country Director Quantum Inventions, Head of Marketing Communication & Digital Initiative PT Adi Sarana Armada Tbk Jeremy Alvinto, dan Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk Jany Candra dalam acara rilis Aplikasi Share Car di Jakarta, Rabu (19/2/2020)./Lorenzo Mahardika

Bisnis.com, JAKARTA - PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) menilai pertumbuhan bisnis penyewaan kendaraan pada tahun ini akan menyentuh level dua digit seiring dengan pergeseran pola konsumsi masyarakat.

Direktur Adi Sarana Armada Jany Candra mengatakan sepanjang tahun lalu bisnis penyewaan mobil ASSA tumbuh sepuluh persen. Tahun ini, perseroan masih menargetkan pertumbuhan dengan kisaran yang sama.

Menurut Jany, pertumbuhan bisnis sewa kendaraan masih cukup terbuka, terlebih pola penggunaan kendaraan roda empat mulai bergerser. Jany menyebut, masyarakat kini memilih untuk menyewa mobil ketimbang membeli. Hal ini juga ditunjang pemesanan yang makin mudah seiring kehadiran layanan pemesanan online.

Dia menambahkan, opsi sewa juga lebih menguntungkan karena penyewa tidak terkena beban perawatan. "Selain biaya perawatan, mereka juga harus mengeluarkan ongkos lain seperti bahan bakar ataupun cicilan," ujarnya usai acara peluncuran Share Car di Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Untuk diketahui, bisnis sewa kendaraan merupakan segmen utama perseroan. Pada September 2019 lalu, pendapatan dari segmen ini mencapai Rp923 miliar atau 55 persen dari total pendapatan sebanyak Rp1,67 triliun. Sisa pendapatan disumbang dari lini usaha penjualan kendaraan bekas, sewa juru mudi, jasa lelang, dan jasa logistik.

Di sisi lain, ASSA juga optimis bisnis jasa logistik juga akan turut bertumbuh. Di segmen ini, ASSA punya layanan pengiriman hingga ke konsumen akhir (last mile) bernama Anteraja.  "Kemungkinan sekitar 15 persen pertumbuhan revenuenya, karena volume transaksinya juga besar," imbuh Jany.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper