Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Samsung Electronics Naik Tajam, Indeks Kospi Rebound

Indeks Kospi Korea Selatan berhasil bangkit dari pelemahannya dan mengakhiri pergerakan pada perdagangan hari ini, Jumat (14/2/2020), di zona hijau.
Seorang penjaga keamanan berjalan di bawah monitor di Bursa Efek Korea di Seoul./ SeongJoon Cho - Bloomberg
Seorang penjaga keamanan berjalan di bawah monitor di Bursa Efek Korea di Seoul./ SeongJoon Cho - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Kospi Korea Selatan berhasil bangkit dari pelemahannya dan mengakhiri pergerakan pada perdagangan hari ini, Jumat (14/2/2020), di zona hijau.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Kospi ditutup di level 2.243,59 dengan penguatan 0,48 persen atau 10,63 poin dari level penutupan sebelumnya. Pada perdagangan Kamis (13/2/2020), Kospi berakhir di posisi 2.232,96 dengan pelemahan 0,24 persen atau 5,42 poin.

Dari 792 saham yang diperdagangkan pada Jumat (14/2), sebanyak 289 saham menguat, 421 saham melemah, dan 82 saham stagnan.

Mayoritas saham produsen pembuat chip menguat didorong prospek laba yang lebih cerah setelah penyedia jasa finansial Nomura menyatakan soal harga chip memori yang lebih kuat dari perkiraan.

“Harga chip memori yang lebih kuat dari perkiraan kemungkinan mengungguli ketidakpastian bisnis jangka pendek yang disebabkan oleh wabah virus Corona,” papar Nomura, seperti dikutip dari Bloomberg.

Saham Samsung Electronics Co. Ltd. berhasil melanjutkan relinya pada perdagangan hari keempat beruntun, dengan ditutup naik tajam 1,81 persen atau 1.100 poin di level 61,800 won.

Saham pemasok memori semikonduktor SK Hynix Inc.pun melonjak 2,45 persen atau 2.500 poin ke level 104.500, reli hari keempat beruntun.   

Meski demikian, berbanding terbalik dengan indeks Kospi, nilai tukar won Korea Selatan ditutup melemah tipis 0,02 persen atau 0,25 poin di level 1.183,15, depresiasi hari kedua berturut-turut.

Jumlah korban tewas akibat wabah virus tersebut melonjak hingga mencapai hampir 1.500 korban jiwa hingga Jumat (14/2/2020) pagi sejak kasusnya pertama kali dilaporkan pada akhir Desember 2019.

Adapun jumlah yang dipastikan terinfeksi virus corona di China bertambah 4.854 orang, sehingga jumlah total yang terjangkit virus sejauh ini di negeri tersebut mencapai 64.658 orang.

“Besaran dan durasi dampak virus Corona tetap menjadi pertanyaan,” ujar Jingyi Pan, ahli strategi pasar di IG Asia Pte., Singapura dalam sebuah catatan.

“Indikator-indikator data dari China belum sepenuhnya mencerminkan situasi ini, yang dapat menyebabkan putaran reaksi pasar labih lanjut,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper