1. Begini Kabar Terbaru Soal Kisruh IPO Nara Hotel
Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal segera menetapkan status calon emiten PT Nara Hotel Internasional Tbk. dalam waktu dekat. BEI menyebut telah melakukan penyelidikan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait polemik penawaran umum perdana Nara Hotel.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan kepastian terkait status penundaan pencatatan saham perdana Nara Hotel bakal diputuskan dalam waktu dekat.
Baca berita lengkapnya di sini.
2. Batu Bara Tertekan, Indika Energy (INDY) Fokus Diversifikasi Usaha
Emiten konglomerasi Indika Group, PT Indika Energy Tbk. terus menggenjot diversifikasi bisnis di saat industri batu bara tengah dalam tekanan.
Head of Corporate Communication Indika Energy Leonardus Herwindo mengatakan tahun ini perseroan bakal fokus melanjutkan ekspansi di lini usaha non batu bara yang mana sudah dimulai sejak dua tahun terakhir. Emiten bersandi saham INDY itu memperkirakan kontribusi laba bersih dari sektor non batu bara bisa mencapai 25 persen pada 2023 mendatang.
Baca berita lengkapnya di sini.
3. Mengintip Saham Lapis Dua dan Tiga yang Prospektif
Meski kinerja IDX Small-Medium Cap rontok sepanjang awal tahun ini akibat sentimen saham gorengan dan larinya investor ke portofolio yang dianggap aman, tapi ternyata sejumlah saham dari kelompok tersebut masih cukup layak dikoleksi.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Rabu (12/2/2020), kinerja saham lapis dua dan tiga, yang tercermin melalui IDX Small-Medium Cap (SMC) Composite dan IDX SMC Liquid turun masing-masing 9,82 persen dan 11,05 persen. Pelemahan tersebut melampaui penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sekitar 6,13 persen.
Baca berita lengkapnya di sini.
4. Emisi Obligasi Rp10 Triliun, Pegadaian Tunjuk 5 Penjamin Efek
PT Pegadaian (Persero) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai Rp10 triliun mulai triwulan II/2020.
Direktur Keuangan Pegadaian Ninis Kesuma Adriani menuturkan obligasi ini dirancang untuk kebutuhan pendanaan perusahaan dalam 2 tahun ke depan. Untuk tahap awal obligasi akan ditawarkan kepada investor pada April 2020.
Baca berita lengkapnya di sini.
5. Kresna AM Tegaskan Isu Gagal Bayar Keliru
PT Kresna Asset Management (KAM) memberikan tanggapan resmi sekaligus menegaskan bahwa produknya tidak pernah dalam keadaan gagal bayar.
Dalam keterangan resmi, manajemen KAM menegaskan bahwa sampai detik ini, semua produk reksa dana yang dikeluarkan perusahaan sama sekali tidak pernah dalam keadaan gagal bayar.
Baca berita lengkapnya di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel