Bisnis.com, JAKARTA - PT Agro Yasa Lestari Tbk. dijadwalkan mencatatakan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/2/2020). Agro Yasa akan menjadi perusahaan geotekstil pertama yang memulai debut di lantai bursa.
Agro Yasa akan menyandang kode saham AYLS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknik, perdagangan dan jasa. Perusahaan yang bermarkas di bilangan Jakarta Pusat ini memiliki spesialisasi bidang aspal, geotekstil dan juga penyuplai bungkil kedelai. Berdasarkan catatan Bisnis, belum ada perusahaan geotekstil lainnya yang melantai di BEI.
Geotekstil adalah lembaran sintesis yang tipis, fleksibel, permeable yang digunakan untuk stabilisasi dan perbaikan tanah dikaitkan dengan pekerjaan teknik sipil. AYLS merupakan prinsipal utama produsen geotekstil yang menjadi penyuplai utama untuk BUMN karya. Salah satu contoh proyek yang menggunakan geotekstil adalah proyek Palembang-Indralaya di Sumatra Selatan.
Pada masa penawaran umum perseroan, perseroan melepas sebanyak-banyaknya258,70 juta saham dengan nilai penawaran sebesar Rp100 per saham. Jumlah itu 34,80 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada saat penawaran umum. Selain itu, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 206,96 juta waran seri I dengan harga pelaksanaan Rp150 per saham. Jumlah seluruh nilai penawaran umum AYLS mencapai Rp25,87 miliar.
Dalam proses IPO hingga pelaksanaan, NH Korindo Sekuritas menjadi pihak penjamin pelaksana emisi efek. NH Korindo Sekuritas memberikan kesanggupan penuh terhadap penawaran umum Agro Yasa.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan oleh perseroan, dana IPO setelah dikurangi biaya emisi seluruhnya akan dipergunakan, untuk modal kerja sekitar 83,28 persen.
Adapun sisanya sekitar 16,72 persen akan dipakai untuk pembayaran sebagian utang kepada PT Bank Danamon Indonesia Unit Usaha Syariah. Emiten berkode saham AYLS itu juga menerbitkan Waran Seri I yang akan digunakan untuk modal kerja operasional.