Bisnis.com, JAKARTA - PT Adaro Energy Tbk. segera merampungkan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bhimasena Power Indonesia (BPI) sesuai target penyelesaian pada tahun ini.
Head of Corporate Communication Division Adaro Energy Febriati Nadira mengatakan bahwa kegiatan konstruksi PLTU BPI di kabupaten Batang, Jawa Tengah yang berkapasitas 2 x 1000 MW telah mencapai tingkat penyelesaian sekitar 90 persen per akhir Desember 2019.
“Nantinya, setelah beroperasi akan membutuhkan sekitar 7 juta hingga 8 juta ton batu bara per tahun, di mana sekitar 60 persen hingga 65 persen akan dipasok dari PT Adaro Indonesia,” ujar Febriati kepada Bisnis.com, Sabtu (8/2/2020).
Dia mengatakan bahwa perseroan akan terus berkomitmen untuk menjadi kontributor utama terhadap kesuksesan program elektrifikasi pemerintah. Emiten dengan kode saham ADRO itu akan fokus pada eksekusi rencana untuk meningkatkan akses listrik dalam mendukung pertumbuhan Indonesia.
Febriarti juga mengatakan bahwa perseroan akan terus bekerja sama dengan para mitra potensial untuk mencari peluang pengembangn ketenagalistrikan dari batubara maupun sumber energi lainnya seperti energi terbarukan dan gas, yang dapat mendukung program elektrifikasi pemerintah serta untuk memberikan kontribusi positif kepada negara.
Adapun, ADRO telah memiliki dua PLTU lainnya yaitu PT Makmur Sejahtera Wisesa (MSW) dengan kapasitas 2x30MW yang telah beroperasi sejak 2013 dan PLTU Tanjung Power Indonesia (TPI) dengan kapasitas 2 x 100MW yang telah sukses memulai operasi komersial sejak akhir 2019.
Baca Juga
Febriarti mengaku perseroan erus aktif mencari proyek pembangkit baik di dalam dan luar negeri, melalui partisipasi dalam proses tender, maupun akuisisi.
“Adaro juga sangat mendukung inisiatif pemerintah dalam menambah kapasitas dan bauran energi terbarukan, untuk hal ini Adaro siap mengembangkan proyek-proyek EBT baik di lokasi tambang Adaro sendiri, dan di tempat lain di Indonesia,” papar Febriarti.