Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai Aksi Rights Issue, Chandra Asri (TPIA) Disebut Paling Menarik

Rights issue yang dilakukan emiten harus melihat permintaan pasar. Emiten juga dinilai harus melihat tren harga saham saat ini.
Pelajar berada di Main Hall Bursa Efek Indonesia Jakarta. Bisnis/Dedi Gunawan
Pelajar berada di Main Hall Bursa Efek Indonesia Jakarta. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Samuel Sekuritas memperkirakan aksi penggalangan dana yang bakal digelar oleh beberapa emiten melalui rights issue bakal berjalan mulus, terutama bagi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPA).

Selain TPIA, emiten lain juga siap menggalang dana lewat rights issue, antara lain PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) sebesar Rp1,3 triliun dan PT Phapros Tbk. (PEHA) sebesar Rp1,1 triliun.

Head of Research Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan aksi penggalangan dana oleh Chandra Asri menjadi yang terbesar di Indonesia karena diestimasi mencapai Rp60 triliun.  Sementara itu, aksi korporasi yang digelar Phapros merupakan lanjutan dari tahun lalu yang sempat tertunda.

“Semua ini [jumlahnya besar] mesti melihat permintaan pasar cukup kuat atau tidak. Selain itu, mereka juga harus mempertimbangkan harga sahamnya saat ini,” katanya kepada Bisnis pada Minggu (9/2).

Adapun pada Jumat (7/2), CITA ditutup menguat 70 poin atau 3,63 persen ke level Rp2.000, TPIA naik 75 poin atau 0,86 persen ke level Rp8.800. Begitu pun dengan PEHA yang naik 5 poin atau 0,52 persen ke level Rp975.  

Meski demikian, Suria melihat TPIA yang paling memungkinkan untuk merealisasikan aksi tersebut pada tahun ini. Di satu sisi, lanjutnya, kebutuhan dana TPIA memang paling besar bahkan yang terbesar selama sejarah pasar modal Indonesia. Bisnis petrokimia yang dilakoni oleh perseroan terbilang menarik dan masih sangat menjanjikan dalam waktu panjang.

“Bisnis TPIA masih dibutuhkan dan dapat dibilang tidak ada pesaingnya. Kalau bisa sebesar itu sangat hebat,” katanya.

Selain ketiga emiten itu, ada pula beberapa emiten lain yang tengah mengincar dana segar melalui private placement. Salah satunya adalah PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. (GMFI) yang berencana untuk melepas sebesar 20 persen saham.

Namun, Suria menilai aksi itu akan sulit direalisasikan. Dia beralasan,  harga saham perseroan kurang menarik di level Rp110 per saham dengan saham yang beredar sebanyak 28,23 miliar.  

Anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. itu memang berniat menggelar rights issue untuk memperkuat struktur modal. Tambahan dana dari right issue juga diharapkan bisa meningkatkan kas perseroan seiring dengan kebutuhan pendanaan untuk ekspansi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper