Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Kekhawatiran Corona, IHSG Anjlok 1 Persen Lebih

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok lebih dari 1 persen pada akhir sesi perdagangan hari ini, Selasa (28/1/2020), di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai penularan virus corona (coronavirus).
Karyawan melintas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok lebih dari 1 persen pada akhir sesi perdagangan hari ini, Selasa (28/1/2020), di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai penularan virus corona (coronavirus).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup merosot 1,78 persen atau 110,90 poin ke level 6.133,21 dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (24/1/2020), IHSG menutup pergerakannya di level 6.244,11 dengan koreksi tipis 0,08 persen atau 5,1 poin.

Pelemahan indeks mulai berlanjut dengan dibuka turun tipis 0,05 persen atau 3,29 poin di posisi 6.240,82 pada Senin (27/1) pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.130,93-6.242,18.

Seluruh sembilan sektor menetap di zona merah pada akhir perdagangan, dipimpin oleh sektor industri dasar yang merosot 4,47 persen, disusul sektor aneka industri yang melemah 3,12 persen dan tambang yang turun 2,84 persen.

Dari total 675 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 76 saham menguat, 351 saham melemah, dan 248 saham stagnan.

Saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang merosot 9,77 persen dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang melemah 1,9 persen menjadi penekan utama pergerakan IHSG pada akhir perdagangan hari ini.

Mayoritas aktivitas perdagangan pasar saham negara-negara di kawasan Asia masih ditutup karena libur Tahun Baru Imlek. Namun, sejumlah indeks saham yang membuka perdagangan memperlihatkan penurunan tajam.

Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing ditutup melemah 2,03 persen dan 1,61 persen, sedangkan indeks SE Thailand bahkan anjlok 2,72 persen pada pukul 15.49 WIB.

“Penurunan [IHSG] disebabkan oleh sentimen negatif seputar virus corona yang mempengaruhi kawasan [Asia],” ujar Harry Su, kepala pasar modal di Samuel International, seperti dikutip dari Bloomberg.

Komisi Kesehatan Nasional China mengonfirmasikan 2.744 kasus penularan di China daratan dan jumlah kematian yang bertambah menjadi 80 korban jiwa.

Pemerintah setempat pun memperpanjang periode liburan Tahun Baru Imlek di tengah laporan mengenai penyebaran infeksi yang semakin intensif dengan gelombang kasus baru bermunculan di seluruh dunia.

“Ancaman terbesar terhadap ekonomi global bukan hanya karena penyakit ini menyebar dengan cepat ke berbagai negara melalui jaringan terkait dengan perjalanan global,” ujar Stephen Innes, kepala strategi pasar Asia di AxiTrader, dalam sebuah catatan.

“Tapi juga karena guncangan ekonomi terhadap mesin industri dan konsumsi kolosal China akan menyebar dengan cepat ke negara-negara lain melalui peningkatan hubungan perdagangan dan keuangan yang terkait dengan globalisasi,” lanjutnya.

Saham-saham penekan IHSG

KodePenurunan (persen)

TPIA

-9,77

BBRI

-1,90

ASII

-3,58

BMRI

-2,52

Saham-saham penopang IHSG

KodeKenaikan (persen)

UNVR

+1,22

BBCA

+0,44

MEGA

+5,5

DNET

+3,59

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper