Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Imlek, Ini Saham Pilihan Sektor Properti dan Tambang

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menyampaikan pada Tahun Tikus Logam diyakini unsur tanah paling dominan. Dengan demikian, diperkirakan sektor saham pilihan properti dan pertambangan logam mendapat sentimen positif.
Pemilik toko menata pernak-pernik Imlek yang dijual di toko generasi ketiga Lie Thay (Guna Agung), Kawasan Pecinan, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (21/1/2019)./ ANTARA - Aji Styawan.
Pemilik toko menata pernak-pernik Imlek yang dijual di toko generasi ketiga Lie Thay (Guna Agung), Kawasan Pecinan, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (21/1/2019)./ ANTARA - Aji Styawan.

Bisnis.com, JAKARTA—Memasuki Tahun Tikus Logam dalam kalender China, ada dua sektor yang diperkirakan mendapat sentimen positif yakni properti dan tambang logam.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menyampaikan pada Tahun Tikus Logam diyakini unsur tanah paling dominan. Dengan demikian, diperkirakan sektor saham pilihan properti dan pertambangan logam mendapat sentimen positif.

Dari sisi fundamental, sektor properti mendapat dukungan dari suku bunga acuan yang turun 100 bsp pada 2019 dan beberapa pelongaran dalam kebijakan loan to value (LTV).

“Selain itu, 2019 masih tahun pemilu sehingga orang menahan diri berinvestasi di properti, sedangkan tahun 2020 setelah Pemilu orang mulai berpikir investasi,” tuturnya, Jumat (24/1/2020).

Goyangnya investasi di produk asurasi dan reksa dana sedikit banyak membuka angin segar bagi investasi properti. Investor diperkirakaan akan memilih investasi yang menjajikan dan perlu waktu untuk memulihkan trauma yang ada.

Setelah mencapai puncak pada tahun 2012-2014, tren siklus properti berangsur turun. Tahun 2020 menjadi awal periode kenaikan sektor properti, dengan proyeksi puncaknya pada 2023-2025.

Selain membeli properti langsung, investor juga dapat membeli beberapa saham atau produk turunnnya seperti real estate investment trust (REIT) melalui pasar modal.

Hans merekomendasikan sejumlah saham pilihan properti seperti BSDE (target Rp.1550), DUTI (Rp5.8200), LPCK (Rp1.4500), PWON (Rp6250), dan APLN (Rp1.3200).

Dari sektor logam, Hans merekomendasikan emiten produsen emas, nikel, dan timah sebagai saham pilihan. Emas memang terbantu akibat naiknya tensi geopolitik dan kekhawatiran ekonomi global, karena dianggap aset safe haven.

Nikel mendapat angin segar dari kenaikan harga akibat kebijakan Indonesia yang melarang ekspor bijih, sehingga memangkas pasokan global. Selain itu, China juga mengambil tindakan mengamankan cadangan nikelnya.

Timah diperkirakaan menarik akibat perubahan peta kendaraan dunia dengan kendaraan listrik menjadi kebutuhan utama pada masa depan. Kebutuhan logam timah pun akan meningkat.

Nikel dan timah digunakan dalam komponen pembentukan baterai. Sejumlah saham pilihan di sektor tambang logam ialah ANTM (Rp850), INCO (Rp4.180), MDKA (Rp1.520) dan TINS (Rp340).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper