Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi hingga US$5 Miliar, Chandra Asri (TPIA) Dapat Insentif Tax Holiday

Tax holiday tersebut berupa diskon pajak penghasilan badan (PPh Badan) sebesar 100% untuk 20 tahun pertama setelah pabrik beroperasi secara komersial dan sebesar 50% untuk 2 tahun berikutnya.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan), Founder PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) Prajogo Pangestu (kedua kanan), Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra (kiri), Gubernur Banten Wahidin Halim (kedua kiri) menekan sirine meresmikan pabrik baru polyethylene (PE) CAP di Cilegon, Jumat (6/12/2019)./ANTARA-Asep Fathulrahman
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan), Founder PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) Prajogo Pangestu (kedua kanan), Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra (kiri), Gubernur Banten Wahidin Halim (kedua kiri) menekan sirine meresmikan pabrik baru polyethylene (PE) CAP di Cilegon, Jumat (6/12/2019)./ANTARA-Asep Fathulrahman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. memperoleh keringanan pajak berupa tax holiday atas investasi pembangunan kompleks petrokimia kedua senilai US$4 miliar-US$5 miliar.

Tax holiday tersebut berupa diskon pajak penghasilan badan (PPh Badan) sebesar 100% untuk 20 tahun pertama setelah pabrik beroperasi secara komersial dan sebesar 50% untuk 2 tahun berikutnya.

Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra menjelaskan investasi kompleks petrokimia kedua ini diproyeksikan senilai US$4 miliar–US$5 miliar. Proyek ini dijadwalkan rampung pada 2024, dan menciptakan lapangan kerja hingga 25.000 saat puncak pekerjaan konstruksi.

Kompleks petrokimia kedua emiten berkode saham TPIA itu akan melipatgandakan kapasitas produksi saat ini dari semula 4 juta ton per tahun, menjadi 8 juta ton per tahun.

Pabrik itu pun mendorong diversifikasi produk TPIA, mulai dari Polyethylene, Polypropylene, aromatics (Benzene, Toluene, and Xylene), Mixed C4 dan Py-Gas.

Produk-produk tersebut pada akhirnya digunakan untuk memproduksi kemasan, pipa, kabel, kendaraan, dan barang-barang rumah tangga konsumen dan ditujukan untuk memenuhi permintaan domestik yang terus meningkat.

“Kebijakan ini tidak hanya akan membantu para pelaku bisnis seperti Chandra Asri dalam mengamankan investasi yang dibutuhkan, tetapi juga menandakan komitmen Indonesia untuk menarik investor,” jelasnya melalui keterangan resmi Selasa (21/1/2020).

Saat ini, Indonesia merupakan net importir produk petrokimia dengan lebih dari 50% Olefins dan Polyolefins yang telah diimpor.

Operasional Chandra Asri Perkasa diharapkan bisa mengurangi impor produk petrokimia Indonesia, meningkatkan perekonomian hilir dalam negeri, serta meningkatkan neraca pembayaran negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper