Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni-Charm (UCID) Masih Kantongi Sisa Dana IPO Rp882 Miliar

Dalam initial public offering (IPO), emiten yang listing pada 20 Desember 2019 itu meraup dana segar total senilai Rp1,24 triliun. Berapa yang sudah terserap?
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Uni-Charm Indonesia Tbk. (UCID) telah merealisasikan sebesar 24% dari dana hasil penawaran umum perdana untuk membayar utang kepada Unicharm Corporation senilai Rp274,97 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi publik pada Kamis (16/1/2020), emiten berkode saham UCID masih memiliki sisa dana IPO senilai Rp882 miliar.

Dalam initial public offering (IPO), emiten yang listing pada 20 Desember 2019 itu meraup dana segar total senilai Rp1,24 triliun.

Rencananya, 65% di antaranya atau senilai Rp752 miliar akan digunakan untuk belanja modal. Selain itu, 20% untuk membayar utang senilai Rp231 miliar dan 15% sisanya untuk modal kerja senilai Rp173,5 miliar.

Mayoritas belanja modal UCID dialokasikan untuk ekspansi perseroan berupa penambahan line produksi, terutama di segmen produk pembalut wanita dan popok dewasa.

Dalam prospektus Uni-Charm memerinci perseroan akan menggunakan sekitar 64,6% untuk belanja modal guna pembelian fasilitas produksi baru dan peremajaan fasilitas produksi yang sudah ada.

Fasilitas produksi baru di antaranya untuk meningkatkan kapasitas produksi produk pembalut wanita sekitar 10% dari kapasitas terpasang. Pembelian mesin bakal dilakukan pada tahun ini.

Di samping itu, fasilitas produksi baru untuk produk popok dewasa. Dengan pembelian fasilitas produksi baru pada tahun ini, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sekitar 58% dari kapasitas terpasang.

Perseroan saat ini memiliki 4 fasilitas produksi di Karawang dan Mojokerto. Kapasitas produksi agregat dari fasilitas produksi perseroan sekitar 8,49 miliar, 8,75 miliar, 8,81 miliar, dan 4,41 miliar unit produk per tahun. Adapun, tingkat pemanfaat agregat dari fasilitas produksi di semua produk sekitar 82%, 84%, 77%, dan 80%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper