Bisnis.com, JAKARTA – PT Royalindo Investa Wijaya Tbk. resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga penawaran senilai Rp110 per saham pada 13 Januari 2020.
Emiten berkode saham INDO itu menjadi perusahaan ke-4 yang melantai di bursa pada awal tahun ini dan menambah total catatan perusahaan terbuka di Indonesia mencapai 672.
Pada perdagangan saham perdananya, perusahaan yang bergerak di sektor properti utamanya indekos tersebut ditransaksikan sebanyak 256.00 lot saham. INDO juga sempat mengalami kenaikan harga saham sebesar 70% hingga mencapai Rp187.
Sebelumnya, INDO menawarkan sejumlah lebih dari 861 juta saham sebesar 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana (IPO). Nilai emisi seluruhnya senilai Rp94 miliar.
INDO juga meerbitkan waran seri I di mana setiap satu saham yang ditawarkan dalam IPO melekat satu waran seri I.
Direktur Utama Royalindo Investa Wijaya Leslie Soemedi menyebutkan saat ini perseroan telah mengoperasikan dua fasilitas indekos yaitu PJ Manson dan Puri Cempaka 4. Selain itu melalui anak-anak usahanya, INDO memiliki lahan di dua areal strategis. Dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan fasilitas indekos di atas lahan–lahan tersebut. Dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan fasilitas indekos di atas lahan–lahan tersebut.
“Lahan dua anak perusahaan yang akan dikembangkan berada di daerah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan,” jelasnya Senin (13/1/2020).
Menurutnya dengan melakukan IPO, maka perusahaan memperoleh akses sumber pendanaan yang lebih luas.