Bisnis.com, JAKARTA – JPMorgan Chase & Co. berencana meningkatkan kepemilikannya di J.P.Morgan Futures Co, perusahaan patungan mereka di China.
Dikutip dari Bloomberg, Selasa (31/12/2019) seorang sumber anonim mengatakan bahwa rencana ini akan membuat JPMorgan sebagai perusahaan perbankan global pertama yang menyelami sektor bursa berjangka China. Tahun lalu, total transksinya mencapi sekitar US$30 triliun.
Saat ini, JPMorgan memiliki 49% saham di perusahaan tersebut. Berdasarkan berkas yang diajukan kepada Komisi Regulasi Sekuritas China tertanggal 25 Desember, JPMorgan mengajukan perubahan kepemilikan lebih yang melibatkan lebih dari 5% saham.
Kendati demikian, hingga saat ini JPMorgan menolak untuk memberikan keterangan resmi terkait pengajuan tersebut.
Pada awal bulan ini, Huang Qifan, Wakil Presiden China Center of International Economic Exchanges mengatakan bahwa perusahaan global dapat memiliki aset onshore senilai 7 triliun yuan hingga 8 triliun yuan dalam beberapa tahun ke depan.
Hal ini menjadikan pasar asuransi dan bursa berjangka China kian terbukan bagi para pemain pemain global seperti JPMorgan, Goldman Sachs Group, dan BlackRock untuk berekspansi.
Sejauh ini, bursa berjangka masih dikuasai para pemain lokal China yang mencapai sekitar 150 perusahaan. Pemain global di sektor tersebut hanya JPMorgan yang masuk pada 2007 dan UBS Group AG melalui anak usaha di bidang sekuritas.
CEO JPMorgan Jamie Dimon mengatakan bahwa pihaknya berambisi membawa seluruh kekuatannya ke China. Sebelumnya, perusahaan yang berbasis di New York ini juga menjadi bank AS pertama yang mendapatkan restu pemerintah China untuk menjadi pemegang saham mayoritas di perusahan sekuritas China.