Bisnis.com, JAKARTA-Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan pasar obligasi bergerak bervariasi pada perdagangan hari ini sehingga investor disarankan untuk wait and see.
Dalam hasil risetnya, Senin (16/12/2019), Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan secara umum pergerakan pasar obligasi bakal bervariasi sehingga bisa berakhir dengan penguatan atau pelemahan. Kendati demikian, masuknya dana asing menjadi salah satu faktor penggerak pasar yang bisa mengantarkan pasar ke penguatan.
"Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka bervariasi dengan potensi melemah dan menguat, dengan rentang pergerakan harga akan berada di 50–65 bps," katanya.
Beberapa sentimen yang memengaruhi pergerakan pasar obligasi hari ini yaitu pertama, Amerika Serikat dan China telah meneken kesepakatan perdagangan fase pertama yang memuat penghapusan tarif barang dari China secara bertahap.
China telah berkomitmen melakukan pembelian setidaknya tambahan senilai US$16 miliar per tahun, di atas tingkat pra perdagangan yang saat ini berada di US$24 miliar, dan terus akan berusaha untuk meningkatkan pembelian sebanyak US$50 miliar pertahun.
Kendati hal tersebut menjadi sentimen positif, pasar masih dipengaruhi faktor ketidakpastian. Sentimen kedua, data ekspor dan impor Indonesia juga hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. Menurutnya, kemungkinan defisit masih terjadi dan Bank Indonesia akan mengikuti langkah The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan.
Baca Juga
Sentimen ketiga berasal dari global yakni data-data indikator ekonomi seperti PMI Composite, Services, dan Manufacturing dari AS, Eropa dan Jepang. Oleh karena itu, dia merekomendasikan agar investor melakukan wait and see pada perdagangan hari ini.
"Kami merekomendasikan wait and see hari ini karena sentiment positif masih hadir yang didukung oleh capital inflow. Namun apabila penurunan terus berlanjut lebih dari 60 bps, jual masih menjadi pilihan yang cukup baik saat ini," katanya.