Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menguat pada perdagangan Selasa (26/11/2019) di tengah tanda-tanda progres pembicaraan dagang antara pemerintah Amerika Serikat (AS) dan China.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Januari 2020 berakhir naik 40 sen di level US$58,41 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak Brent untuk kontrak Januari 2020 ditutup menguat 62 sen di level US$64,27 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Minyak acuan global ini diperdagangkan premium sebesar US$5,86 terhadap WTI.
Pada Selasa (26/11), Kementerian Perdagangan China menyatakan pemerintah AS dan China, dalam komunikasi melalui sambungan telepon, telah mencapai konsensus tentang penyelesaian sejumlah isu yang relevan guna memperoleh kesepakatan perdagangan "fase satu”.
Sementara itu, American Petroleum Institute (API) melaporkan bahwa jumlah stok AS di hub utama turun 516.000 barel pekan lalu, menurut sumber terkait.
"Secara umum, perekonomian membaik,” ujar Phil Flynn, analis pasar senior di Price Futures Group, Chicago.
"Ada sedikit pergerakan menuju kesepakatan perdagangan AS-China, tetapi pasar mencerminkan kekuatan yang kita lihat dalam pasar saham dan optimisme secara keseluruhan,” tambahnya.
Harga minyak mentah telah meningkat sejak awal Oktober didorong mencairnya perselisihan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu, meskipun investor menjadi semakin lelah atas negosiasi yang masih terus berlangsung.
Di sisi lain, pedagang khawatir bahwa OPEC dan aliansinya tidak berencana untuk memangkas produksi lebih lanjut ketika menggelar pertemuan pada pekan depan, terlepas dari adanya tanda-tanda surplus baru pada awal 2020.
“Optimisme bahwa konflik perdagangan setidaknya akan sedikit berkurang saat ini mencegah harga [minyak] jatuh,” kata Carsten Fritsch, seorang analis dengan Commerzbank AG di Frankfurt.
Laporan API juga menunjukkan jumlah pasokan minyak mentah AS meningkat 3,64 juta barel. Adapun persediaan bensin tumbuh 4,38 juta barel dan minyak distilat turun 665.000 barel.
Analis yang disurvei Bloomberg mengatakan jumkah persediaan minyak nasional AS kemungkinan turun 878.000 barel. Namun, angka ini masih mendekati level tertinggi sejak Juli karena produksi minyak negara itu terus meningkat.
Pergerakan minyak mentah WTI kontrak Januari 2020 | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
26/11/2019 | 58,41 | +0,40 poin |
25/11/2019 | 58,01 | +0,24 poin |
22/11/2019 | 57,77 | -0,81 poin |
Pergerakan minyak mentah Brent kontrak Januari 2020 | ||
---|---|---|
Tanggal | Harga (US$/barel) | Perubahan |
26/11/2019 | 64,27 | +0,62 poin |
25/11/2019 | 63,65 | +0,26 poin |
22/11/2019 | 63,39 | -0,58 poin |
Sumber: Bloomberg