Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Variatif, IHSG Melemah 0,34 Persen pada Akhir Sesi I

Pelemahan mayoritas sektor menekan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjut melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (22/11/2019).
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan mayoritas sektor menekan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (22/11/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,34 persen atau 20,64 poin ke level 6.096,72 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (21/11), indeks mengakhiri pergerakannya di level 6.117,36 dengan pelemahan 0,61 persen atau 37,74 poin.

Pelemahan indeks mulai berlanjut dengan dibuka terkoreksi tipis 0,03 persen atau 1,57 poin di posisi 6.115,79 pada Jumat (22/11) pagi. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.095,44 - 6.122,48.

Delapan dari sembilan sektor IHSG menetap di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin industri dasar (-0,85 persen) dan properti (-0,74 persen). Satu-satunya sektor yang membukukan kenaikan adalah tambang (+0,05 persen).

Sebanyak 138 saham menguat, 209 saham melemah, dan 315 saham stagnan dari 662 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing turun 1,39 persen dan 0,50 persen menjadi penekan utama pergerakan IHSG pada akhir sesi I.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 melemah 0,35 persen atau 1,9 poin ke level 539,65 dan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index melemah 0,28 persen atau 1,92 poin ke posisi 677,77 pada akhir sesi I.

Indeks saham lainnya di Asia cenderung bergerak variatif. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing naik 0,35 persen dan 0,15 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik tipis 0,08 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite dan blue chip CSI 300 China masing-masing melemah 0,59 persen dan 0,79 persen. Meski demikian, indeks Hang Seng Hong Kong mampu naik 0,18 persen pada pukul 12.15 WIB.

Dilansir dari Bloomberg, bursa Asia bergerak variatif di tengah sepinya volume perdagangan saat investor menantikan perincian lebih lanjut mengenai diskusi perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

Menurut sumber terkait, Wakil Perdana Menteri China Liu He telah mengundang Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer ke Beijing untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut akhir bulan ini.

South China Monring Post juga mengabarkan bahwa pemerintah AS kemungkinan akan menunda tarif baru yang dijadwalkan akan dilancarkan pada Desember mendatang meskipun saat itu belum tercapai kesepakatan.

Namun, di sisi lain, Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan segera menandatangani UU yang mendukung demonstran Hong Kong. Langkah ini dapat memicu reaksi keras dari China.

“Pasar sedang mencari beberapa sinyal bullish bahwa segalanya tidak akan menjadi lebih buruk dan bahwa kita tidak akan melihat penurunan lebih lanjut dalam pembicaraan perdagangan antara AS dan Cina,” ujar Erin Browne, manajer portofolio di Pacific Investment Management Co.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper