Bisnis.com, JAKARTA - Induk perusahaan tambang BUMN, PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum menyiapkan dana sebesar US$500 juta untuk menyerap 20% saham yang didivestasi oleh PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).
Plt. Direktur Utama Inalum Ogi Prastomiyono mengatakan perseroan menyiapkan dana sebesar US$500 juta atau setara dengan Rp7,048 triliun untuk aksi korporasi itu. Menurutnya, akusisi saham INCO sebesar 20% akan menggunakan dana internal.
Saat ini, total saham beredar INCO mencapai 9,93 miliar saham. Dengan demikian, 20 persen saham INCO setara dengan 1,98 miliar saham.
Pada akhir perdagangan Jumat (22/11/2019), saham INCO ada di level Rp3.300 per saham. Maka, nilai pasar 20% saham produsen nickel matte itu mencapai Rp6,53 triliun.
"Rencana penyerapan divestasi saham INCO sudah kami anggarkan untuk tahun depan. Head of Aggreement pun sudah selesai 11 Oktober lalu. Saat ini ada tiga dokumen yang sedang diproses untuk proses akusisi," katanya di Kementerian BUMN pada Jumat (22/11/2019).
Ogi menjelaskan ketiga dokumen tersebut adalah dokumen sales purchase aggreement, share holders aggreement, dan off taker aggreement.
Baca Juga
Dia menargetkan sebelum pertengahan Desember proses perjanjian kedua belah pihak dapat diselesaikan. Dengan begitu Inalum dan INCO bisa masuk tahap Conditional Sale and Purchase Agreement (“CSPA”)
"Sebelum kami sepakatan akan ada CSPA di pertengahan Desember. Pemenuhannnya tergantung kondisinya. Target kami selesai sekitar Juni tahun depan menggunakan anggaran tahun depan," ucapnya.