Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tipis pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (20/11/2019), saat mayoritas bursa saham di Asia meluncur lebih dalam di zona merah.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG turun tipis 0,08 poin atau 5,02 poin ke level 6.147,07 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (19/11), indeks mengakhiri pergerakannya di level 6.152,09 dengan penguatan 0,48 persen atau 29,46 poin.
Pergerakan indeks mulai tergelincir ke zona merah dengan dibuka melemah 0,26 persen atau 15,84 poin di posisi 6.136,25 pada Rabu (20/11) pagi. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.123,58 - 6.167,41.
Enam dari sembilan sektor menetap di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin industri dasar (-0,59 persen) dan aneka industri (-0,39 persen). Tiga sektor lainnya bergerak positif, dipimpin pertanian yang naik 0,48 persen.
Sebanyak 151 saham menguat, 209 saham melemah, dan 302 saham stagnan dari 662 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga
Saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing turun 4,42 persen dan 0,93 persen menjadi penekan utama pergerakan IHSG pada akhir sesi I.
Di sisi lain, kenaikan harga saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) masing-masing sebesar 1 persen dan 2,45 persen menopang sekaligus membatasi besarnya penurunan IHSG.
Sementara itu, indeks Bisnis-27 mampu naik 0,14 persen atau 0,78 poin ke level 544,83, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index terkoreksi 0,20 persen atau 1,39 poin ke posisi 685,66 pada akhir sesi I.
Indeks saham lainnya di Asia malah terpantau turun lebih dalam di zona merah, di antaranya, indeks Nikkei 225 Jepang (-0,74 persen), indeks Kospi Korea Selatan (-1,13 persen), dan indeks Hang Seng Hong Kong (-0,57 persen).
Di China, indeks Shanghai Composite dan blue chip CSI 300 China masing-masing turun 0,38 persen dan 0,49 persen.
"Fokus [pasar] tetap pada pembicaraan perdagangan AS-China dan pasar tampaknya enggan untuk melakukan banyak pergerakan sampai pembicaraan terselesaikan," tulis analis ANZ dalam sebuah catatan, dikutip dari Reuters.
Menurut tim riset Mega Capital Sekuritas, IHSG diperkirakan akan bergerak fluktuatif menguat terbatas di level 6.120 - 6.180 hari ini saat bursa regional melemah.
Berbeda pandangan, tim riset Valbury Sekuritas memprediksi IHSG akan rawan terkoreksi dalam perdagangan hari ini, terhimpit oleh pelemahan saham AS.
Riset Valbury Sekuritas menyebutkan bahwa ketidakpastian perang dagang menjadi sebagian faktor yang mewarnai pergerakan IHSG dengan adanya beragam pendapat mengenai isu perdagangan dari pemerintah Amerika Serikat (AS) dan China.
Dari dalam negeri, sentimen penggerak IHSG adalah penurunan suku bunga yang dilakukan LPS untuk antisipasi kondisional dari global dan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh JP Morgan di bawah 5 persen.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kembali memangkas suku bunga penjaminan simpanan di perbankan, dan JP Morgan memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2019 tumbuh 4,9 persen yang disebabkan oleh belanja modal yang melambat.