Bisnis.com, JAKARTA - PT Panca Budi Idaman Tbk. mengalokasikan belanja modal senilai Rp100 miliar pada 2020, guna menyelesaikan pembangunan kapasitas baru di Pemalang, Jawa Tengah.
Lukman Hakim, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Panca Budi Idaman, mengatakan perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp100 miliar pada tahun depan. Ini digunakan untuk menyelesaikan pembangunan pabrik dan pembelian mesin untuk pabrik baru di Pemalang.
Kapasitas baru sebesar 27.000 ton per tahun itu, diharapkan dapat mulai beroperasi pada semester I/2020. Perseroan telah menyelesaikan pembelian lahan seluas 12 hektar untuk pabrik barunya.
“Capex 2020 sebesar Rp100 miliar. Ini untuk bangunan dan mesin di Pemalang,” katanya pada Rabu (20/11/2019).
Adapun, belanja modal yang terserap per kuartal III/2019 sekitar Rp137 miliar. Serapan belanja modal tersebut mencapai 68,5 persen dari alokasi belanja modal pada awal tahun sebesar Rp200 miliar.
Lukman memperkirakan serapan belanja modal tidak berubah hingga akhir tahun ini. Dia mengatakan sisa belanja modal sebesar Rp63 miliar akan dialihkan untuk tahun depan.
“Tahun ini [belanja modal terserap] sekitar Rp137 miliar. [Sisanya] kita alokasikan ke tahun depan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, emiten bersandi saham PBID itu, memasang target pertumbuhan pendapatan sebesar 12 persen-15 persen pada tahun depan. Adapun, margin laba bersih diperkirakan sekitar 6 persen-7 persen.
Perusahaan kemasan plastik itu, optimistis menyongsong tahun 2020. Optimisme ini melihat daya beli masyarakat sudah berjalan positif, terutama untuk consumer good. Di samping itu, harga resin diperkirakan lebih tinggi pada tahun depan, setelah harganya turun pada tahun ini.
Di tahun ini pula, PBID telah menginjak usia 40 tahun. Perseroan berharap dapat terus berperan aktif menggerakkan roda perekonomian nasional.
“Perseroan bersikap optimis untuk tahun 2020. Perseroan melakukan berbagai strategi komprehensif untuk mendorong penjualan, memperkuat brand equity dan memperluas pangsa pasar,” katanya.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, perusahaan membukukan penjualan bersih Rp3,49 triliun, tumbuh 10,20 persen secara tahunan. Penjualan berasal dari segmen kantong plastik Rp1,95 triliun atau berkontribusi 55,75 persen terhadap total penjualan.
Penjualan segmen kantong plastik tumbuh 4,87 persen secara tahunan. Sementara itu, penjualan segmen bijih plastik tumbuh 17,26 persen menjadi Rp1,39 triliun. Segmen bijih plastik berkontribusi 39,68 persen terhadap total penjualan.
Adapun, segmen lain-lain sebesar Rp159,67 miliar atau tumbuh 22,02 persen secara tahunan. Meski penjualannya bertumbuh, laba bersih perseroaan turun 40,27 persen menjadi Rp147,82 miliar.