Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Infrastruktur Seret IHSG Turun 0,28 Persen pada Akhir Sesi I

Sektor infrastruktur menekan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menetap di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (18/11/2019).
 Pekerja melintasi layar monitor bursa saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/4/2019)./ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Pekerja melintasi layar monitor bursa saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/4/2019)./ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Sektor infrastruktur menekan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menetap di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (18/11/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,28 persen atau 16,88 poin ke level 6.111,46 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (15/11), IHSG mampu mengakhiri pergerakannya di level 6.128,34 dengan penguatan 0,48 persen atau 29,39 poin.

Indeks mulai tergelincir ke zona merah dengan dibuka turun tipis 1,93 poin atau 0,03 persen di posisi 6.126,41 pada Jumat (15/11). Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.100,07 – 6.134,31.

Delapan dari sembilan sektor menetap di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin infrastruktur (-1,08 persen) dan perdagangan (-0,89 persen). Satu-satunya sektor yang dapat parkir di zona hijau adalah finansial dengan kenaikan 0,12 persen.

Adapun sebanyak 135 saham menguat, 231 saham melemah, dan 295 saham stagnan dari 661 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Charoen Popkhand Indonesia Tbk. (CPIN) yang masing-masing turun 1,72 persen dan 2,48 persen menjadi penekan utama pergerakan IHSG pada akhir sesi I.

Menurut Dennies Christoper Jordan, analis Artha Sekuritas, pergerakan IHSG diperkirakan masih akan terbatas di tengah tingginya ketidakpastian global. Namun demikian, ia memperkirakan IHSG juga bisa menguat.

“Secara teknikal, indikator stochastic mulai menyempit dan membentuk goldencross di sekitar area oversold mengindikasikan ada potensi penguatan jangka pendek,” terangnya, melalui riset harian.

Sementara itu, tim riset MNC Sekuritas memperkirakan potensi penguatan IHSG hari ini berada pada level 6.160-6.200. 

“Namun, apabila IHSG belum sanggup menembus area 6.275 dan 6.350 maka IHSG masih dapat berpotensi terkoreksi kembali,” ungkap MNC Sekuritas.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 melemah 0,20 persen atau 1,08 poin ke level 538,13, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index melemah 0,49 persen atau 3,34 poin ke posisi 676,99 pada akhir sesi I.

Indeks saham lain di Asia bergerak variatif cenderung menguat. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,22 persen, indeks Topix turun tipis 0,03 persen, dan indeks Kospi Korea Selatan terkoreksi 0,34 persen.

Di China, dua indeks saham utamanya, Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing mampu menguat 0,61 persen dan 0,84 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong menanjak 0,82 persen.

Dilansir dari Reuters, bursa saham Asia bergerak ke posisi lebih tinggi setelah pemerintah China memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 2015, sehingga memicu spekulasi stimulus lebih lanjut untuk negara berekonomi terbesar kedua di dunia ini.

Kabar tersebut membantu indeks saham blue chip Shanghai membalik penurunannya di awal perdagangan meskipun reaksi awal secara keseluruhan masih terkesan berhati-hati.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper