Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LinkAja Manfaatkan Suntikan Dana Pemegang Saham untuk Memperluas Pasar

PT Fintek Karya Nusantara atau Finarya, pengelola uang elektronik LinkAja, menyatakan akan memanfaatkan suntikan dana dari delapan perusahaan BUMN untuk perluasan pasar ke kota-kota tier 3.
Chief Executive Officer LinkAja Danu Wicaksana memberikan penjelasan, di Jakarta, Kamis (4/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Chief Executive Officer LinkAja Danu Wicaksana memberikan penjelasan, di Jakarta, Kamis (4/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Fintek Karya Nusantara atau Finarya, pengelola uang elektronik LinkAja, menyatakan akan memanfaatkan suntikan dana dari delapan perusahaan BUMN untuk perluasan pasar ke kota-kota tier 3.

Direktur Utama LinkAja Danu Wicaksana menjelaskan bahwa pada akhir tahun ini sebanyak delapan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan masuk menjadi pemegang saham LinkAja, menyusul tujuh BUMN lain yang lebih dahulu memiliki saham tersebut.

Kedelapan perusahaan plat merah calon pemilik saham LinkAja tersebut adalah Angkasa Pura (AP) 2, AP 1, Garuda Indonesia, Pegadaian, Jasa Marga, Kereta Api Indonesia (KAI), Taspen, dan Perum DAMRI.

Menurut dia, dana segar tersebut akan dimanfaatkan untuk pengembangan layanan dan perluasan pasar LinkAja. Selain pemasaran melalui captive market perusahaan-perusahaan mitra, perluasan pun akan didorong ke masyarakat di kota-kota kecil.

"Suntikan dana mau digunakan untuk edukasi perluasan pasar. Jadi kita sekarang lumayan udah banyak di first and second tier city, kita akan masuk ke dalam lagi. Misalnya melalui penjual pulsa agen Telkomsel, akan disediakan juga layanan pembayaran melalui LinkAja," ujar Danu pada Rabu (13/11/2019).

Dia menilai perluasan pasar tersebut dapat membuat persebaran pengguna LinkAja di berbagai wilayah Indonesia semakin merata. Pemerataan pengguna tersebut menurut dia menjadi karakteristik LinkAja yang berbeda dari tekfin-tekfin lainnya.

Menurut Danu, persebaran pengguna LinkAja di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) hanya berkisar 18%. Lalu, sekitar 30% pengguna berada di Sumatera dan sekitar 10% pengguna berada di Maluku dan Papua.

Danu tidak dapat menyampaikan besaran nilai injeksi dana dari delapan BUMN tersebut. Meskipun begitu, menurut dia, dana tersebut daoat mendukung tumbuhnya bisnis LinkAja.

"Nilainya lebih dari seribu rupiah pokoknya," ujar Danu.

Delapan perusahaan plat merah tersebut akan masuk ke dalam skema investasi kedua LinkAja yang berlangsung hingga akhir tahun. Skema tersebut menyusul penyetoran saham tahap pertama yang telah berlangsung sebelumnya.

Penyetoran tahap pertama dari tujuh BUMN pemilik saham LinkAja tercatat telah tuntas. Perusahaan-perusahaan tersebut terdiri dari Telkomsel, Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Pertamina, dan Jiwasraya.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Telkom, total saham baru yang diterbitkan oleh LinkAja pada tahap pertama sebanyak 66.526 saham. Saham tersebut tercatat senilai Rp665,26 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper