Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor CBU via Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Meningkat 28 Persen

Sekretaris Perusahaan Indonesia Kendaraan Terminal Reza Priyambada menjelaskan bahwa sepanjang Januari 2019—Oktober 2019 jumlah kendaraan completely built up (CBU) yang ditangani perseroan tercatat sebanyak 336.737 unit, atau meningkat 18,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 283.324 unit.
Deretan mobil Toyota siap dikapalkan di pelabuhan di Tanjung Priok Car Terminal. /TMMIN
Deretan mobil Toyota siap dikapalkan di pelabuhan di Tanjung Priok Car Terminal. /TMMIN

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. mencatatkan peningkatan aktivitas ekspor kendaraan jadi sebesar 28,4 persen sepanjangan Oktober 2019.

Sekretaris Perusahaan Indonesia Kendaraan Terminal Reza Priyambada menjelaskan bahwa sepanjang Januari 2019—Oktober 2019 jumlah kendaraan completely built up (CBU) yang ditangani perseroan tercatat sebanyak 336.737 unit, atau meningkat 18,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 283.324 unit.

Dari jumlah tersebut, tercatat sebanyak 270.189 unit merupakan kendaraan yang diekspor. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 28,40 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun yang sebelumnya sebanyak 210.430 unit.

Sementara itu, untuk kegiatan impor, emiten berkode saham IPCC itu telah menangani sebanyak 66.548 unit CBU atau lebih rendah 8,71 persen dibandingkan dengan per Oktober 2018 72.897 unit.

“Kinerja ekspor kendaraan nasional yang menunjukan peningkatan berdampak positif pada pertumbuhan aktivitas bongkar muat kendaraan di lapangan penumpukan perseroan,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (12/11/2019).

Adapun jumlah kendaraan CBU yang ditangani oleh IPCC pada Oktober 2019 sebanyak 42.431 unit kendaraan, lebih tinggi 6,40 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya 39.880 unit.

Lebih rinci, jumlah kendaraan yang ditangani pada Oktober 2019 yakni 7.963 unit kendaraan CBU impor dan untuk ekspor sebanyak 34.468 unit kendaraan CBU.

Reza mengatakan bahwa perseroan terus membangun hubungan jangka panjang yang baik dengan mitra kerja dan secara konsisten guna meningkatnya aktivitas bongkar muat dan jumlah unit kendaraan yang ditangani oleh perseroan.

“Diharapkan kondisi ini dapat konsisten berlanjut ke depannya,” ungkapnya.

Di sisi lain, kinerja keuangan IPCC sepanjang Januari 2019--September 2019 mencatatkan penurunan pendapatan 6,32 persen menjadi Rp359,51 miliar per kuartal III/2019 dibandingkan dengan pendapatan per kuartal III/2018 senilai Rp 383,8 miliar.

Sementara itu, laba tahun berjalan IPCC per September 2019 tercatat senilai Rp 111,32 miliar, atau turun 24,08 persen dibandingkan dengan laba tahun berjalan per September 2018 yang tercatat senilai Rp 146,63 miliar

Di lantai Bursa, pada perdagangan Selasa (12/11/2019), saham IPCC ditutup menguat 1,39 persen atau 10 poin ke level Rp 730 per saham.

Sepanjangan tahun berjalan, Bloomberg mencatat saham IPCC melemah 55,49 persen dengan price earning ratio 8,90 persen. Per hari ini, nilai kapitalisasi pasar IPCC tercatat senilai Rp1,33 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper