Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Laba, Indofarma (INAF) Pacu Segmen Reguler

Anak holding BUMN farmasi itu masih mencatatkan rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp34,84 miliar.
Presiden Direktur Indofarma, Arief Pramuhanto./Bisnis-Dedi Gunawan
Presiden Direktur Indofarma, Arief Pramuhanto./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi pelat merah, PT Indofarma Tbk. (INAF) bakal memacu penjualan segmen reguler untuk mengejar target laba sebesar Rp6,22 miliar hingga akhir tahun ini.

Direktur Keuangan & Human Capital Indofarma Herry Triyatno mengungkapkan perseroan berupaya mencapai target laba yang telah ditetapkan dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP), meski masih mencatatkan rugi bersih per kuartal III/2019.

Salah satu strategi yang ditempuh yakni memacu penjualan segmen reguler yang memberikan margin tebal.

Sebagai informasi, dari sisi topline, penjualan INAF juga turun 21,05% secara tahunan. Penjualan yang terkoreksi seiring dengan penjualan di pasar lokal yang turun 21,39%, sedangkan penjualan di pasar ekspor naik 4,48%.

Penjualan di pasar lokal yang menurun terjadi di seluruh segmen. Penjualan segmen obat resep turun 18,64%, diikuti segmen obat bebas yang turun 31,61%. Penjualan alat kesehatan, diagnostik dan lainnya juga turun 31,25% secara tahunan.

Begitu pula, di sisi bottom line, anak holding BUMN farmasi itu masih mencatatkan rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp34,84 miliar. Rugi bersih tersebut lebih rendah 0,71% dari rugi bersih di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp35,09 miliar.

Herry menjelaskan penjualan perseroan berasal dari tiga segmen yakni reguler, e-katalog, dan tender. Segmen tender untuk memenuhi kebutuhan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan, biasanya berupa obat generik bermerek.

Adapun, segmen reguler untuk memasok ritel apotik, rumah sakit, dan puskesmas. Sementara itu, segmen e-katalog untuk BPJS Kesehatan dan rumah sakit pemerintah.

Dia menambahkan segmen reguler tumbuh lebih baik pada periode ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, penjualan dari segmen tender menurun karena banyak tender Kementerian Kesehatan yang tertunda hingga kuartal IV.

"Kami masih terus mengupayakan untuk mencapai target laba sesuai RKAP. Kemungkinan besar pencapaian penjualan lebih rendah dari 2018 karena segmen tender turun. Namun, kami mengupayakan penuruan tersebut dapat ditutup dari penjualan segmen reguler," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper