Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Ciputra Tbk. berkemungkinan mengalami koreksi pendapatan pada akhir tahun sebesar 15%.
Motor utama grup konglomerasi Ciputra itu dapat mengalami koreksi akibat dari tren penurunan marketing sales dalam dua tahun belakangan. Ciputra Development membukukan marketing sales 2017 Rp7,7 triliun, Rp6,4 triliun pada 2018 dan Rp6 triliun.
Direktur Ciputra Development Tulus Santoso mengatakan perseroan memerkirakan ada koreksi sebesar 15% dibandingkan tahun lalu. “Kuartal IV penjualan akan membaik tapi mungkin akan turun 15% full year kalau dibandingkan tahun lalu. Itu karena dampak marketing sales yang turun terus sampai tahun lalu,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini.
Tulus pun menambahkan sejauh ini perseroan belum mendapatkan efek dari penurunan BI 7-Day Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 100 basis poin dari 6,00% pada Juli menjadi 5,00%. Begitu pun dengan relaksasi aturan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dalam PMK 86/2019.
“Kedua kebijakan itu seharusnya mulai berdampak pada 2020,” jelasnya.
Sebelumnya, Tulus mengatakan sampai dengan Oktober emiten berkode saham itu sudah membukukan marketing sales Rp5,1 triliun atau 85% dari target setahun pada Oktober.
“Di Oktober kami baru launching 2 proyek yaitu di Citragarden Puri Jakarta dan Apartemen di proyek Losari Makassar yang sudah membukukan Rp900 miliar,”pungkasnya.