Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk. telah mengantongi marketing sales sebesar Rp2,7 triliun sampai dengan kuartal III/2019.
Pada tahun ini, perseroan menargetkan bisa mengantongi marketing sales atau dana pemasaran sebesar Rp4,38 triliun. Untuk mencapai target tersebut, emiten berkode saham MDLN itu harus menggalang prapenjualan Rp1,68 triliun pada kuartal IV/2019.
Lebih terperinci, MDLN mengantongi marketing sales Rp1,9 triliun pada semester I/2019 dan Rp800 miliar pada kuartal III/2019.
Kendati baru merealisasikan 61,64% target marketing sales sampai dengan September, Investor Relations Assistant Manager Modern Land Realty Eliza Saliman tetap optimistis target dapat terpenuhi pada akhir Desember 2019.
“[Proyek di] Cilejit mulai ada penjualan lagi untuk klaster baru sebanyak 850 unit. Selain itu juga ada pemasaran dari Cleon Park Apartment di kawasan Jakarta Garden City,” katanya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Eliza menambahkan selain kedua proyek, perseroan juga akan menggenjot penjualan lahan industrial serta kavling-kavling di klaster existing.
Baca Juga
Sebagai informasi, marketing sales sebesar Rp2,7 triliun diperoleh dari segmen residensial Rp1,5 triliun, segmen industrial Rp1,13 triliun dan segmen hospitality Rp85 miliar. Perseroan telah memasarkan 850 unit perumahan dengan luas 21 hektare dan lahan industrial seluas 80 hektare.
Pada tahun ini, perusahaan yang telah melantai di bursa sejak 1993 tersebut menargetkan segmen residensial dapat menyumbang Rp2,9 triliun dan segmen industrial Rp1,4 triliun.
Sejauh ini, lanjutnya, rumah dengan kisaran harga Rp1,5 miliar–Rp2 miliar lebih diminati oleh pembeli rumah tangga. Sementara itu, unit apartemen lebih diminati oleh anak muda atau kaum urban karena harga lebih terjangkau.
Eliza menambahkann sampai dengan September kebijakan penurunan suku bunga menjadi 5,25% belum berpengaruh besar terhadap perseroan. Pasalnya, masih ada beberapa bank yang memberikan kredit bunga tinggi. Oleh sebab itu, lanjutnya, kebijakan itu akan lebih mempengaruhi kinerja jangka panjang.
“Untuk penurunan bunga, belum terlalu signifikan untuk penurunan bunga kredit. Masih banyak bank yang kasih tinggi. Namun, memang ada beberapa bank yang kasih skema bunga menarik,” sebutnya.