Bisnis.com, JAKARTA — PT Surya Esa Perkasa Tbk. melaporkan realisasi produksi amonia sepanjang semester I/2019 telah mencapai separuh dari target tahun ini.
Pada September 2018, pabrik amonia di Luwuk, Sulawesi Tengah, telah beroperasi secara penuh yang dioperasikan oleh entitas anak perseroan yakni PT Panca Amara Utama.
Kanishk Laroya, Vice President Director Panca Amara Utama, mengungkapkan bahwa hingga semester I/2019 perseroan telah memproduksi 377.185 metrik ton amonia.
Realisasi tersebut tercatat telah lebih dari 50% target produksi tahun ini sekitar 750.000 metrik ton amonia.
Selain itu, perseroan mencatat rata-rata produksi amonia di pabrik yang menelan investasi sebesar US$800 juta itu telah meningkat menjadi 2.200 ton per hari dari sebelumnya hanya 1.900 ton per hari.
“Operasi plant amonia kami saat ini sudah stabil dengan utilisasi di atas 98,3%,” ujarnya di Jakarta, Rabu (23/11/2019).
Baca Juga
Kanishk menambahkan bahwa hingga semester I/2019 perseroan telah mengekspor amonia sebanyak 384.561 metrik ton. Dia menjelaskan bahwa amonia yang diproduksi perseroan seluruhnya dipasarkan ke luar negeri, seperti Jepang, Korea, Taiwan, China, dan Australia.
“Kami ekspor seluruhnya karena pasar amonia di domestik saat ini sedang oversupply,” jelasnya.
Isenta Hioe, Direktur Keuangan Surya Esa Perkasa mengatakan bahwa dengan beroperasinya plant amonia berhasil mendongkrak kinerja perseroan sepanjang semester I/2019.
Emiten berkode saham ESSA tersebut melaporkan pendapatan senilai US$116,88 juta, meningkat pesat dari catatan pada periode yang sama tahun lalu senilai US$23,24 juta.
Dari situ, penjualan amonia berkontribusi senilai US$96,97 juta terhadap pendapatan perseroan pada periode tersebut.
“Pengoperasian plant amonia pada semester II/2018 berpengaruh signifikan untuk kinerja hingga semester I/2019,” ungkapnya.
Selain amonia, kapasitas produksi LPG ESSA pada semester I/2019 tercatat telah lebih tinggi 16%.