Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkembangan Brexit Tersendat-sendat, Bursa Eropa Tergelincir

Bursa Eropa tergelincir dari level tertingginya dan berakhir di zona merah pada perdagangan Rabu (16/10/2019), setelah berbagai pemberitaan terkait upaya Inggris untuk menempa kesepakatan perpisahan dengan Uni Eropa (Brexit) membuat investor bergantung pada hasilnya.
Bursa saham di Frankfurt, Jerman./Reuters
Bursa saham di Frankfurt, Jerman./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa tergelincir dari level tertingginya dan berakhir di zona merah pada perdagangan Rabu (16/10/2019), setelah berbagai pemberitaan terkait upaya Inggris untuk menempa kesepakatan perpisahan dengan Uni Eropa (Brexit) membuat investor bergantung pada hasilnya.

Harapan sebuah terobosan membawa indeks Stoxx 600 Eropa menyentuh level penutupan tertinggi sejak Mei 2018 pada Selasa (15/10), tetapi indeks kemudian ditutup turun 0,1 persen pada Rabu (16/10) berdasarkan data Reuters.

Indeks FTSE 100 London yang sarat akan eksportir dan cenderung turun ketika nilai tukar pound sterling menguat, mencatat penurunan terbesar 0,6 persen.

Sebuah laporan bahwa hambatan utama untuk mencapai kesepakatan telah hilang hingga kabar bahwa pembicaraan Inggris-Uni Eropa tersendat-sendat telah memengaruhi sesi perdagangan Rabu (16/10), tetapi harapan Brexit tanpa kesepakatan memudar.

“Ini tentang ke mana arah Brexit bergerak. Kita akan melihat lebih banyak minat pada saham-saham siklis domestik (jika ada kesepakatan),” ujar Edmund Shing, kepala strategi derivatif ekuitas di BNP Paribas, dikutip dari Reuters.

Saham midcap Inggris yang fokus di dalam negeri dan telah rally 5 persen dalam tiga sesi perdagangan terakhir berakhir flat pada Rabu (16/10), sedangkan bursa saham Irlandia, yang dilihat sebagai ukuran sentimen Brexit, turun 0,5 persen.

Sementara itu, saham produsen mobil Eropa naik 1,5 persen karena data industri menunjukkan pendaftaran mobil di blok ini menanjak 14,4 persen pada bulan September, dipimpin oleh kenaikan kuat pada merek-merek besar seperti Volkswagen dan Renault.

Adapun saham Rio Tinto yang terdaftar di London turun 1,7 persen setelah perusahaan tambang tersebut mengatakan pengiriman bijih besinya naik 5 persen tetapi memangkas prediksi produksi bauksit dan alumina untuk tahun ini.

Saham Rio juga terpukul oleh harga bijih besi China yang jatuh ke level terendah dalam enam pekan menyusul prospek permintaan yang lemah.

Sektor pertambangan Eropa yang lebih luas pun turun 0,8 persen sedangkan sektor jasa keuangan merosot lebih dari 1 persen karena penurunan saham Inggris.

Fokus investor kini beralih ke musim laporan kinerja keuangan Eropa pekan depan. Analis memperkirakan resesi laba akan semakin dalam karena perusahaan-perusahaan berjuang dengan ketidakpastian seputar Brexit, perang dagang AS-China yang berkepanjangan, dan resesi manufaktur Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper