Bisnis.com, JAKARTA -- Pelemahan mata uang Jepang mereda meskipun masih bertahan di dekat level terendahnya dalam 2 bulan terakhir, di tengah tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS dan China.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (14/10/2019) hingga sekitar pukul 14.00 WIB, yen menguat 0,06 persen menjadi 108,23 yen per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang mayor bergerak menguat 0,22 persen menjadi 98,518.
Kepala Strategi FX National Australia Bank Ray Attrill mengatakan kesepakatan parsial antara dua ekonomi terbesar di dunia dalam negosiasi dagang pekan lalu, tampaknya tidak memiliki substansi dan kemajuan cenderung terbatas pada masalah struktural seperti transfer teknologi.
“Kesepakatan perdagangan terlihat lebih simbolis daripada substansial dan mungkin lebih baik digambarkan sebagai kesepakatan sementara," ujarnya seperti dilansir dari Reuters, Senin (14/10/2019).
Attrill menilai jika perjanjian fase pertama dari AS dan China tersebut ditandatangani, maka tidak banyak membantu mencerahkan prospek perdagangan dan pertumbuhan global. Oleh karena itu, seharusnya sentimen ini tidak mencegah The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya pada akhir bulan ini.
Seperti yang diketahui, pada akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan AS dan China telah mencapai kesepakatan perdagangan fase pertama yang mencakup kesepakatan pertanian, mata uang, dan beberapa aspek perlindungan kekayaan intelektual.
Baca Juga
Kesepakatan tersebut pun menjadi langkah terbesar kedua negara dalam sengketa perdagangan yang telah berlangsung sejak 15 bulan lalu. Hal tersebut sempat membuat safe haven yen melemah tajam mencapai 108,63 yen per dolar AS, menjadi level terendah sejak 1 Agustus 2019.
Kendati demikian, tidak banyak detail yang disampaikan Trump dan dia menyatakan untuk membuat perjanjian tertulis bisa memakan waktu hingga 5 pekan. Trump juga mengakui perjanjian itu bisa berantakan selama periode tersebut, meskipun dia yakin hal itu tidak akan terjadi.
Di sisi lain, pasar Jepang dan AS libur pada perdagangan Senin (14/10), sehingga volume perdagangan kemungkinan akan tetap lebih sepi dari biasanya.