Bisnis.com, JAKARTA – Analis memperkirakan rencana penerbitan global bond PT Sri Rejeki Isman Tbk. bakal dihadapkan pada tantangan cost of fund yang tinggi.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, Ramdhan Ario Maruto mengatakan emiten bersandi saham SRIL ini beberapa kali telah menerbitkan global bond. Namun, beberapa faktor bakal memengaruhi rencana penerbitan global bond kali ini.
Pertama, baru-baru ini industri tekstil diramaikan kasus gagal bayar bunga obligasi Duniatex. Kedua, Moody's Investors Service melaporkan Indonesia menjadi salah satu negara yang paling rentan mengalami penurunan kapasitas pembayaran kembali utang korporasi.
Ketiga, ketidakpastian pasar yang tinggi akibat perang dagang bakal memengaruhi industri tekstil.
Ramdhan memperkirakan cost of fund global bond SRIL berada di rentang 8,5 persen-9,5 persen. Proyeksi ini karena melihat cost of fund Duniatex di level 8,625 persen. Di samping itu, Moody's memberikan peringkat Ba3 terhadap rencana global bond SRIL.
“[Penyerapan global bond] mungkin laku, tetapi cost of fund agak tinggi. Sebab, risikonya agak tinggi terutama karena cerita Duniatex. Selain itu, volatilitas pasar tinggi karena perang dagang,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News